Thursday 24 October 2013

Jangan Jadi Orang Tua Durhaka

Selama ini kita lebih sering mendengar istilah anak durhaka daripada orang tua durhaka. Orang tua durhaka? Adakah? Melalui akun twitter @ajobendri, Ustaz Bendri Jaisyurrahman, dari gerakan @sahabatAYAH akan menjelaskan lebih gamblang.

1. Hal yg indah ketika Allah memberi amanah kepada orang tua. Lahirnya anak sebagai pelipur lara. Dinanti sejak awal berumah tangga.

2. #anak dinantikan hadirnya, namun saat terlahir banyak yg mengabaikannya demi mengejar obsesi dunia.

3. Banyak pasangan berobat demi mendapatkan #anak. Di sisi lain banyak pasangan setelah memiliki anak sibuk dgn mencari harta yg banyak.

happy-muslim-family-cartoon-2

4. Padahal #anak bukanlah piaraan sebagaimana kucing anggora. Sekedar dikasih makan selesai begitu saja. Mereka punya jiwa yang harus disapa.

5. Ortu bersusah payah penuhi kebutuhan materi. Namun sering abai memenuhi kebutuhan hati& ruhani. Jadilah mrk tumbuh tnp harga diri #anak

6. Saat #anak dirundung masalah sepulang sekolah, ortu sering tak ada di rumah. Mereka mengadu kpd tetangga sebelah. Kita cemburu dan marah

7. Saat #anak unjuk prestasi. Berharap ortu hadir dan memuji. Namun ortu sibuk dgn segudang alibi. Mereka merasa yatim sejak dini

8. Saat #anak msh bayi ortu rela begadang. Setelah tumbuh remaja komunikasi menjadi jarang. Sekadar tanya PR tak ada waktu berbincang

9. Kita salahkan tv sebagai perusak. Namun tak mampu memberi hiburan #anak walau sejenak. Malah bangga dianggap anak sbg ortu yg galak.

10. #anak mencoba datang ke mesjid. Saat bercanda malah dibentak dan dicubit. Hati mereka sakit. Bertekad jauhi masjid

11. #anak lebih memilih ke warnet. Disambut laksana artis di atas karpet. Disana mereka awet. Ortu makin mumet

12. Saat #anak bertanya tentang seks yg tabu. Ortu menghardik dan mnggerutu. Tak dijawab malah mngalihkan isu. #anak mncari jwb dr film biru

13. Saat #anak mulai jatuh cinta. Mereka butuh teman bercerita. Ortu berasa entah dimana. Mereka pun curhat lewat dunia maya

14. Saat ortu tak bisa menjadi kawan. Mereka pun memutuskan utk pacaran. Demi bisa dapat perhatian sekaligus belaian yg diidamkan. #anak

15. Ortu hanya bisa marah. Sementara pacar bersikap ramah. #anak lebih membela pacar dibandingkan ortu yg suka menampar

16. Ortu merasa sudah berjasa. Memberikan semua yg #anak pinta. Padahal #anak jarang disapa. Sudah lama tak bermain dan bercanda

17. Saat #anak dirasa menjauh ortu menyesal. Hanya bisa marah2 dan merasa gagal. Saat bayi dulu #anak ditimang. Sudah besar bertemu jarang

18. Andai waktu bisa berulang. Perbaiki kesalahan yg sudah melekang. Namun #anak kadung menentang. Tinggallah ortu merasa gamang

19. Jika semua sudah terlanjur, maka evaluasi haruslah jujur. Tak perlu salahkan siapa2. Semua pasti ada hikmahnya. #anak

20. Meminta maaf bisa lmbutkan jiwa. Teriring kalimat cinta. Dgn pasangan saling bekerjasama. Memulai tekad jalin kasih dlm keluarga. #anak

21. Bersusah payah mengasuh #anak di dunia tidaklah mengapa. Asal di akhirat bs brkumpul bersama. Allah buatkan rumah di surga. Duh indahnya

22. Jangan malu mencari ilmu. Sebab mengasuh #anak memang perlu guru. Agar kita tak keliru. Berharap #anak jadi pribadi bermutu

23. Luangkan waktu ikut seminar pengasuhan. Praktekkan bersama pasangan. #anak bangga punya ortu idaman. Selalu mendampingi saat dibutuhkan

24. Saat ortu telah tiada. #anak tak henti mengirim doa. Sebab cinta telah tertanam sedemikian rupa. Buah dr pengasuhan yang utama

25. Kelah kita kan kumpul bersama di surga. Merajut kasih bersama #anak cucu tercinta. Buah dr pengasuhan yg berkualitas selama di dunia

26. Sibuk bekerja itu sah sah saja. Tapi tanggung jawab sebagai ortu tetap yg utama. Kelak ditagih di akhir masa. #anak

27. Ingatkan pasangan jikalau lupa. Bahwa hidup bkn semata materi dan benda. Amanah Allah haruslah djaga. Jgn sampai menyesal di masa tua #anak

28. Semoga tak ada lagi ortu durhaka. Yakni abaikan hak #anak seenaknya. Berharap sukses dlm kerja. Keluarga tetap terjaga. (pm)

 

 

 

http://www.nabawia.com/read/1952/jangan-jadi-orang-tua-durhaka

 

0 komentar:

Post a Comment