“ana memilihnya karena ia seorang ikhwan militan, mbak..”
jawab seorang peserta RKI Bidang Perempuan DPD PKS Rejang Lebong, ahad, 16 Desember 2012 lalu.
pemateri yang didatangkan dari Ranah Minang, Meilya Novira, S.Pd yang juga seorang trainer sekaligus therapist anak itu lanjut bertanya..
“lantas sekarang, apa anti rela dengan ikhlas ketika dia harus mukhayyam? Atau bahkan berangkat jihad ke bumi para syuhada sana?”
Yang ditanya hanya tertunduk diam.
“suatu fitrah ketika kita khawatir atas apa yang terjadi dan akan terjadi terhadap orang-orang yang kita sayangi. Tapi ingat lagi niatan awal kita di sini, di barisan ini. Bahwa kita, adalah jundiy hingga nanti-nanti.”
Lanjut sang pemateri yang menjadi renungan tersendiri bagi 30-an peserta RKI kali ini.
Suatu pencerahan bahwasanya adalah sebuah keniscayaan ketika menikah pun, para kader masih tetap bisa produktif, bahkan seharusnya lebih. Karna telah ada dua kekuatan yang sejatinya saling melengkapi. Juga sudah seharusnya jargon ‘di jalan dakwah aku menikah’ didengungkan kembali di lubuk sanubari dan fikr kita.
Kala dunia melalaikan penuh pesona, mari kembali tanya kan pada diri juga pasangan kita, : Apa niatan awal kita membina rumah tangga?
“jika kelesuan bergerak mulai menyerang kita juga keluarga, cobalah jawab dnegan jujur beberapa pertanyaan ini.. “ lanjut pemateri.
“pernah kah antum bertanya pada pasangan antum, ‘apa yang membuatnya memilih antum sebagai suami/istrinya?”
“ juga pernah kah antum mengerti benar alasan kenapa antum bersedia menjadi istrinya?”
“jika antum masih tersadar menikah sebagai fase ‘fusion’ dua kekuatan besar bagi jalan ini, apakah masih ada alasan bermalas-malasan menyambut seruan?”
***
Sungguh suatu penyuluh semangat bagi keluarga mujahid/mujahidah masa ini. Di satu fase krisis militansi, yang ke-militan-an kader yang dulunya sangat tinggi, mesti bertabrakan dengan permasalahan domestik pribadi.
Mari, segarkan kembali niatan awal kita berkeluarga demi dakwah Ilallaah..karna harapan itu masih [tetap] ada!
[…] keluarga-itu-sebuah-fusion […]
ReplyDelete