Tentang sabar..
Patient..sabar..sakit
Kenapa coba??
Apa karena untuk bisa sabar itu..sebagian besar membuat ‘sakit’ orang yang berusaha ‘sabar’??
Sabar itu menyakitkan kah??
Mungkinlah yaa…
Ketika kita mencoba ‘menahan’ amarah…ada rasa sesak di dada..begitu juga ketika menahan tangis karena emosi yang memuncak..dan slanjutnya sesegukan.
Saya pribadi..tak bisa mengeluarkan kata2 ketika menangis..eheh8
*that’s why saya g jadi bintang filem yg tetap bisa mengucapak hafalan dialognya walau lagi acting nangis..ohohoh
(ge.jeee… -_-)
Dan lagi..sabar itu cenderung tertantang karena adanya hal2 yang akhirnya membawa pada emosi2 negatif..
Sesuatu yang tidak sesuai harapan..membawa pada kekecewaan..dituntut bersabar..
Kesalahan orang lain..kesal..kembali bersabar..
Kehilangan..sedih…maka bersabarlah..
Dan tentu saja dalam emosi2 negatif tersebut membawa sesuatu yang terasa menghimpit yang membuat perasaan sakit..
“you hurt me much.. :’(..”
Ekspresi kekecewwaan dan kekesalan yang ditunjukan dengan kata ‘hurt’ (=luka)
mmm..di kasus ini..terlihat bahwa ‘hurt’ yg kita artikan ‘luka’ akhirnya membawa pada hal yang berhubungan dengan ‘medis’..
yupz…dan slanjutnya..kita jadi ‘patient’ (pasien yang sakit) yang juga mengharuskan kita untuk ‘patient’ (bersabar)
dan sebagai ‘patient’ (pasien yang sakit)..kita juga dituntut untuk ‘patient’ (sabar) kan.. ^_^
sabar yang juga dapat diartikan sebagai ‘bertahan’..juga menuntut kita ‘bertahan’ untuk jadi lebih kuat dan tegar dalam menjalani peran sebagai ‘patient’..
klo luka…mesti diperban ato minimal dikasi obat merah..
klo batuk..minum obat trus banyak istirahat..
dan minum obat itu..pake aturan..misal 3 x sehari selama 3 hari berturut-turut..
sama kan dengan ‘sabar’ mengahadapi ujian.. ^_^
sebagian besar mereka yg diuji dengan kesusahan..akan menarik diri untuk sementara waktu dari lingkungannya..>> ni sama waktu kita sakit diminta bed-rest..
ia yang baru ditinggal sang kekasih pujaan hati..maka kamar akan jadi tempat pribadi yang tak seorang pun boleh menggedor pintu masuknya.. ‘KEEP AWAY!’ :D
ia juga mengabaikan kejadian di sekitarnya karena fokus pikirannya ada pada objek yang sekarang hilang dari nya..
dan klo tidak diobati dengan resep yang bener..mmm..bisa2 kita dapat surat wasiat dadakan..ohoho8
>>ni malpraktek..ohohho8
mmm…iya. sabar itu menyakitkan..dan tertantang karena hal2 yang menyakitkan.
Tapi yakinlah kawand..semakin sulit dan menyulitkan sesuatu itu kita lalui..maka ketika kita berhasil melaluinya dengan baik..akan ada banyak kemudahan2 dan kelapangan2 setelahnya.. ^_^21
Wallaahu’alam..
Some nice quote for being patient..
Cekidot.. ^_^21
· Sesungguhnya iman itu terdiri atas dua bagian: sebagian sabar dan sebagian syukur. Keduanya merupakan dua sifat dari sifat-sifat Allah Ta’ala dan dua nama dari al-asmaa-ul-husnaa, dimana Dia menamakan Diri-Nya dengan nama ash-Shabuur dan asy-Syakuur. Maka kebodohan terhadap hakikat sabar dan syukur, sebenarnya adalah kebodohan daripada sifat-sifat Dia Ta’ala.
· “Dan telah sempurnalah perkataan yang baik dari Tuhan engkau untuk Bani Israil, disebabkan keteguhan hati (kesabaran) mereka”. (QS Al A’raf : 137).
· “Kepada orang-orang itu diberikan pembalasan (pokok) dua kali lipat, disebabkan kesabaran mereka”. (QS. Al Qashash : 54)
· “Sesungguhnya orang-orang yang sabar itu, akan disempurnakan pahalanya dengan tiada terhitung”. (QS Az-Zumar : 10).
· “Hendaklah kamu bersabar, sesungguhnya Allah itu bersama orang-orang yang sabar”. (QS. Al-Anfal : 46).
· “Ya! Kalau kamu sabar dan memelihara diri, sedang mereka datang kepadamu (menyerang) dengan cepatnya, Tuhan akan membantu kamu dengan lima ribu malaikat yang akan membinasakan”. (QS. Ali ‘Imran : 125).
· “Apa yang di sisi kamu itu akan hilang dan apa yang di sisi Allah itu yang kekal. Dan akan Kami berikan kepada orang-oang yang sabar itu pembalasan, menurut yang telah mereka kerjakan dengan sebaik-baiknya” (An-Nahl:96).
· Diriwayatkan Jabir, bahwa Nabi s.a.w ditanyakan tentang iman, maka Beliau menjawab: “Sabar dan suka memaafkan”.
· “Pada kesabaran atas yang tidak engkau sukai itu banyak kebajikan”. (Hadist)
· “Sabar itu dari iman, adalah seperti kedudukan kepala dari tubuh. Tidak ada tubuh bagi orang yang tidak mempunyai kepala. Dan tidak ada iman, bagi orang yang tiada mempunyai kesabaran”. (ali, ra)
· “Iman itu dua paruh (nishfu), separuh sabar dan separuh syukur”. (Ibnu Mas’ud, ra)
· “Mereka yang sabar dalam musibah, kemiskinan dan ketika peperangan. Merekalah orang-orang yang benar dan merekalah orang-orang yang bertakwa - memelihara dirinya dari kejahatan”. (QS Al Baqarah : 177).
· Berkata sebagian orang ‘arifin: “ahlush-shabri itu adalah atas tiga maqam.
Pertama, orang-orang yang meninggalkan nafsu syahwat, dan ini adalah derajat orang-orang yang taubat (mutawwabiin).
Kedua, orang-orang yang ridla dengan yang ditakdirkan Tuhan, dan ini adalah derajat orang-orang zahid.
Ketiga, orang-orang yang suka kepada apa yang diperbuat Tuhannya, dan ini adalah derajat orang-orang shiddiq (ash-shiddiqin).“
0 komentar:
Post a Comment