Tuesday, 7 June 2011

Saat Harus Kehilangan...

Sebagai seorang muslim, hal mendasar yang harus kita yakini adalah bahwa semua yang ada di dunia ini adalah milik Allah. Sebagaimana yang dinyatakan oleh-Nya dalam surat Al Baqarah ayat 284:

"Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi..."

**serius sangad pembukanya.. :D


"Semua"
artinya ya semua...
uang, rumah, kendaraan, isi rumah, istri, anak-anak, bahkan diri kita sendiri adalah milik Allah swt.

Allah meminjamkan semua itu kepada kita..sebagai bahan ujian..apakah kita menggunakannya sesuai dengan yang diinginkan-Nya atau tidak.

"Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar". (QS. Al Anfaal: 28).

Jika kita menggunakannya sesuai dengan keinginan-Nya..maka kita lulus ujian tersebut dan akan mendapatkan kebahagiaan sesudah mati kita...

Sebaliknya...jika kita gagal menggunakannya sesuai dengan keinginan-Nya..maka kita gagal dalam ujian tersebut dan tidak akan mendapatkan kebahagiaan sesudah mati kita...

Sebagai pinjaman..Allah swt berhak untuk mengambilnya sewaktu-waktu.
Manusia tidak punya kekuasaan sedikitpun untuk menahannya jika Allah berkehendak untuk mengambilnya.

Banyak cara Allah mengambil sesuatu dari kita..
bencana alam adalah salah satu contoh nyata dimana manusia tidak punya kekuasaan sedikitpun ketika Allah berkehendak mengambil sesuatu darinya..

Tidak terlalu mencintai..tidak terlalu merasa memiliki..adalah cara terbaik untuk mempersiapkan diri menghadapi saat diambilnya pinjaman-pinjaman itu dari kita..

Masalahnya..kecenderungan manusia adalah..ingin memiliki dan menguasai.
Ketika sesuatu hilang darinya..maka ada sesuatu yang tercabik dalam dirinya.
Akan tetapi..sesungguhnya..cabikan-cabikan itu hanyalah sentuhan-sentuhan kecil pada saraf-saraf emosi.

Ketika kita bisa menikmati sentuhan-sentuhan itu..maka tidak ada bedanya antara penderitaan dan kebahagiaan. Banyak orang bisa sangat menikmati penderitaan..bahkan mencari penderitaan itu karena sudah terasa sangat lezat...

Sambal misalnya...
Walau peluh bercucuran..lidah terasa panas..air mata berlinang..saraf-saraf mendenyutkan rasa sakit..namun otak menangkapnya sebagai suatu kenikmatan yang tiada tara..ohoho8
 *klo saya..tetap mengganggap ini 'penderitaan'..eheh8

ahh kawand...
Kehidupan ini hanyalah permainan...
usah terlalu serius menghadapi kehidupan...
Sebaliknya..seriuslah dalam mempersiapkan kampung akhirat...
karena kampung akhirat jauh lebih baik daripada dunia ini...

 
"Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?" (QS. Al An'am: 32).




Wallahu a'lam...

 


lihatlah..cahaya harapan itu masih ada, kawand.. ^_^21

0 komentar:

Post a Comment