Tuesday 4 June 2013

Mau Pernikahan Bahagia, Berbagi Tugas dengan Pasangan

SEBUAH penelitian mengungkapkan bahwa pasangan suami-istri lebih bahagia dan pernikahan bertahan lebih lama ketika sang suami bersedia menyingsingkan tangan dan membantu dalam pekerjaan rumah tangga dan mengasuh anak.

Sebuah survei terhadap 160 pasangan heteroseksual berusia antara 25-30 tahun mengungkapkan lebih banyak sang suami terlibat dalam urusan rumah tangga, semakin baik pula hubungan bagi kedua pasangan.

Dalam penelitian ini, semua pasangan rata-rata telah menikah selama lima tahun dan memiliki setidaknya satu anak berusia lima tahun atau kurang dari lima tahun. Dan 40% wanitanya memiliki pekerjaan penuh waktu atau paruh waktu, seperti dilansir Daily Mail.

Studi ini memantau bagaimana orangtua membagi tanggung jawab rumah tangga dan bagaimana pekerjaan mempengaruhi hubungan suami dan istri. Adam Galovan, asisten profesor di University of Missouri yang melakukan studi tersebut mengatakan berbagi tanggung jawab tidak selalu berarti pasangan dibagi tugas yang sama.

"Berbagi bisa berarti sesuatu yang berbeda untuk setiap pasangan. Ini bisa berarti bergiliran mengganti popok atau salah satu orangtua menjaga anak-anak sementara yang lain mempersiapkan makan malam. Melakukan hal-hal bersama-sama dan menyepakati pembagian kerja bersama menguntungkan kedua pasangan. Semakin banyak istri merasa sang suami terlibat dalam tugas pekerjaan rutin keluarga, semakin baik hubungan untuk kedua pasangan,” jelasnya.

Galovan kemudian melanjutkan, “Istri dalam penelitian kami melihat keterlibatan ayah dan partisipasi dalam pekerjaan rumah tangga saling terkait. Melakukan pekerjaan rumah tangga dan bermain dengan anak-anak tampaknya menjadi cara yang penting bagi suami untuk berhubungan dengan istri mereka, dan koneksi tersebut berhubungan dengan hubungan yang lebih baik."

Ikatan antara ayah dan anak-anak juga memberikan kontribusi terhadap kepuasan pernikahan suatu pasangan. "Ketika istri merasa suami mereka dekat dengan anak-anak, kedua pasangan cenderung memiliki pernikahan yang lebih baik. Hubungan ayah-anak sangat penting bagi istri,” ujar Prof Galovan.

Prof Galovan mengatakan pasangan harus menyadari bahwa transisi menjadi orangtua memerlukan periode penyesuaian, dan normal jija suami dan istri merasa stres. Untuk menangkal stres ia menganjurkan agar orangtua membuat membuat beberapa prioritas, seperti makan malam berdua tanpa anak-anak.

"Cari cara untuk berhubungan sepanjang hari, bahkan jika itu hanya mencuci piring bersama-sama atau menonton film. Hubungan sederhana dalam kehidupan sehari-hari tampaknya meningkatkan kepuasan perkawinan dan meningkatkan kualitas hubungan pasangan," tandasnya dalam studi yang dipublikasikan dalam Journal of Family Issues ini

[caption id="attachment_89" align="alignnone" width="300"]nyuci yaaa..tapi g segininya juga kaleeee... [LOL][/caption] 

sumber

1 comment: