"dowhhh..itu
emak2 emosian wae euy..sebel"
rutuk rekan kantor ghina. dan memang, akhir2
ini si emak yang dimaksud rada esmosi mulu..ghina ja dah berulang kali ngelus
dada..sabaaarrr..
jadi
penasaran..owoowow ternyata itu ada kaitannya dengan kehamilan si emak..
so..biar g
gerutuan g karuan..cari tau yukz tentang emak yg hamil..
cekidot
sholehah.. ^_^/
***
Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil Trimester I, II, dan
III
Perubahan
Psikologis Ibu Hamil Trimester I
- Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian.
- Penyesuaian yang dilakukan wanita adalah terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung, dan ini merupakan tugas psikologis yang paling penting pada trimester I.
- Sebagian wanita merasa sedih dan ambivalen tentang kenyataan bahwa ia hamil.
- Hampir 80%, wanita kecewa, menolak, gelisah, depresi, dan murung terutama terjadi pada wanita yang belum menikah atau yang tidak merencanakan kehamilan.
- Kebingungan secara normal akan berakhir setelah wanita mampu menerima kehamilannya. Perasaan ini biasanya terjadi pada akhir trimester I.
- Perasaan yang tidak nyaman disebabkan oleh adanya rasa mual dan muntah, rasa lelah, perubahan selera makan, emosional mungkin mencerminkan konflik dan depresi dan pada waktu yang bersamaan akan teringat akan kehamilannya.
- Penambahan berat badan merupakan bagian dari masalah psikologis dimana seorang wanita ingin menyembunyikan layaknya seperti remaja yang belum menikah.
- Perubahan keinginan hubungan seksual menurun (libido menurun), hal ini dipengaruhi oleh kelelahan, mual, depresi, dan kekhawatiran.
Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil Trimester II
- Trimester II sering disebut sebagai periode pancaran kesehatan yang baik, yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan yang normal yang dialami pada trimester I.
- Trimester kedua juga merupakan fase dimana ketika wanita menelusur ke dalam dan paling banyak mengalami kemunduran. Trimester II ini dibagi menjadi 2 fase, yaitu pra quickening dan pasca quickening.
- Quickening mendatangkan sejumlah perubahan seperti penerimaan kehamilan, meningkatnya hubungan sosial dengan wanita hamil lainnya, dan keterkaitan serta ketertarikannya terhadap peran baru.
- Kebanyakan wanita akan merasa lebih erotis selama trimester II, kurang lebih 80% wanita mengalami kemajuan yang nyata dalam hubungan seksual mereka dibanding pada trimester I, hal ini banyak dipengaruhi oleh karena hilangnya rasa kebingungan dan keraguan yang terjadi pada trimester I.
Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil Trimester III
- Triemeter III sering disebut sebagai periode penantian, yang mana pada trimester ketiga ini wanita menanti kehadiran bayinya sebagai bagian dari dirinya, dia menjadi tidak sabar untuk segera melihat bayinya, dan ada perasaan yang tidak menyenangkan ketika bayinya tidak lahir tepat waktu.
- Trimester III adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua, dan ini dapat menimbulkan perasaan khawatir.
- Pada trimester III dapat timbul perasaan kekhawatiran terhadap bayinya, khawatir bayinya mengalami ketidak normalan (kecacatan). Akan tetapi kesibukan dalam mempersiapkan kelahiran bayinya dapat mengurangi kekhawatirannya.
- Hasrat seksual tidak seperti pada trimester kedua hal ini dipengaruhi oleh perubahan bentuk perut yang semakin membesar dan adanya perasaan khawatir terjadi sesuatu terhadap bayinya.
- Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung, jelek, berantakan, dan memerlukan dukungan dari pasangannya yang sangat besar.
jadi..moody atawa mood swing itu biasa terjadi pada ibu hamil, frenz..
Bagaimana
cara membedakan mood swing biasa dengan depresi kehamilan? Tentu calon ibu dan
ayah perlu teliti membaca beberapa tanda. Apabila Anda mengalami beberapa hari
suasana hati yang kelabu atau cemas, tak perlu terlalu khawatir. Ini masih
taraf normal. Tapi jika Anda mengalaminya lebih dari seminggu bahkan beberapa
minggu dan tak bisa mengendalikan diri, cepatlah cari bantuan.
Risa mengungkap checklist tanda “siaga satu” yang harus
dicermati calon ibu dan ayah, berikut:
- calon ibu tidak bisa berkonsentrasi, mengingat, atau mengambil keputusan
- mengganggu pekerjaan dan aktivitas sehari-hari
- mengganggu hubungan calon ibu dengan orang-orang sekitarnya
- calon ibu tak bisa mengurus diri sendiri, keluarga dan anak (apabila kehamilan kedua)
- kondisi calon ibu mengancam keselamatan janin (misalnya, menolak makan, atau makan berlebihan, sampai keinginan untuk bunuh diri)
Cari bantuan. Bantuan bisa diperoleh dari dokter
kandungan, psikolog dan apabila diperlukan, ibu bisa konsultasi dengan
psikiater. Biasanya konsultasi dengan psikolog sudah cukup. Dari seorang
psikolog, calon ibu bisa mendapatkan bimbingan perilaku, cara pandang dan advis
yang menenangkan agar ibu bisa berperasaan positif. Bedanya, konsultasi dengan
psikiater, selain advis, apabila diperlukan, ibu akan memperoleh antidepresan
dalam dosis rendah agar depresi ibu terkendali tetapi tak membahayakan janin.
***
yang penting bagi si ibu hamil
Melahirkan bayi sehat dan normal
merupakan dambaan setiap orang tua. Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan
ibu hamil dan bayinya. Asupan nutrisi dan kondisi psikologis ibu hamil harus
benar benar dijaga agar si kecil lahir sehat dan tumbuh normal. Sayangnya masih
banyak ditemukan kasus gizi buruk pada ibu hamil dan bayi. Gizi buruk
memberikan sumbangan 56% untuk kematian dari 11 juta anak diseluruh dunia. Data
menunjukkan masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yaitu
461 per 100.000 kelahiran hidup, dan juga Angka Kematian Balita (AKB) yaitu 42
per 1.000 kelahiran hidup.
Faktor nutrisi sangat berpengaruh pada
kondisi ibu dan bayi. Baik sebelum, saat, ataupun setelah melahirkan. Selama
masa kehamilan metabolisme energy meningkat , karena itu kebutuhan energi dan
zat gizi lainnya meningkat pula. Kebutuhan zat-zat seperti karbohidrat,
protein, lemak, vitamin dan mineral , dan air harus tercukupi.
Salah satu zat yang sangat penting pada
masa kehamilan adalah asam folat. Menurut Dr. Bambang Fajar, Sp.OG dari RS
International Bintaro, Tangerang, asam folat adalah salah satu gugus yang
berperan dalam pembentukan DNA pada proses erithropoesis. Yaitu, dalam
pembentukan sel-sel darah merah atau eritrosit (butir-butir darah merah) dan
perkembangan sistem syaraf. Asam folat bisa didapat dari sereal, roti, gandum,
kol, brokoli, bayam dan tauge. namun, asam folat akan bekerja lebih baik
jika dibarengi dengan vitamin B12 yang diperoleh dari daging.
Kebutuhan asam folat untuk ibu hamil dan
usia subur sebanyak 400 mikrogram/ hari atau sama dengan 2 (dua) gelas
susu. Mengkonsumsi asam folat tidak hanya ketika hamil, tetapi sebelum
hamil juga sangat dianjurkan mengkonsumsi asam folat.
Kekurangan asam folat pada ibu hamil
dapat menyebabkan anemia, sehingga ibu mudah lelah, letih, lesu dan pucat serta
dapat menyebabkan keguguran. Pada bayi dapat menyebabkan bayi lahir dengan
bibir sumbing, bayi lahir dengan berat badan rendah, anensefali (bayi
lahir tanpa tempurung kepala), Down’s Syndrome, kelainan pembuluh darah,
rusaknya endotel pipa yang melapisi pembuluh darah, menyebabkan lepasnya
plasenta sebelum waktunya. Kelainan lainnya adalah bayi mengalami gangguan
buang air besar dan kecil, anak tidak bisa berjalan tegak dan emosi tinggi.
Pada anak perempuan, saat dewasa tidak mengalami menstruasi.
Selain faktor nutrisi diatas faktor
psikologis juga sangat berpengaruh pada tumbuh kembang bayi. Kalau ibunya
stres, bisa meningkatkan masalah pada perilaku anak kelak. Emosi ibu seperti marah, takut,
cinta dan berharap, juga berpengaruh pada genetika anak. Emosi yang dialami
ibu dibawa ke plasenta bayi oleh molekul, sehingga bisa mempengaruhi
perkembangan otak bayi dan karakter emosi bayi. Menurut ahli,
stimulasi sejak dalam kandungan seperti respons sentuhan dan suara, dapat
menjalin kedekatan emosi ibu dan bayi. Dukungan dari pasangan dan keluarga
sangat dibutuhkan oleh ibu hamil.
hamil itu sesuatuh ya..
dari banyak sumber
assalamualaikum wr wb.. malam ukhti. jazakallah atas artikelnya.. boleh minta sumbernya?
ReplyDelete