Sunday, 18 November 2012

Boikot Produk-Produk Halal Yang Dihasilkan Perusahaan Pendukung Zionisme

Rasulullah SAW juga pernah bersabda, "Perangilah kaum musyrik itu dengan harta, jiwa dan lisan kalian." (HR. Abu Dawud dan Nasa’i)
.
Fatwa boikot juga pernah dikeluarkan oleh 70 ulama Sudan yang mewajibkan seluruh kaum muslimin untuk mengambil peranan terhadap permasalahan Palestina dengan menggunakan seluruh sarana yang ada yang diawali dengan pemboikotan terhadap produk-produk Amerika dan Israel, dikarenakan beberapa hal berikut :

1. Firman Allah SWT yang berbunyi, “Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. dan Barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, Maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al Mumtahanah : 9)

2. Ketetapan Nabi Muhammad SAW terhadap Tsumamah bin Atsal yang mengatakan kepada orang-orang Quraisy,”Demi Allah, tidak akan pernah sampai kepada kalian biji-bij gandum sebelum mendapatkan izin dari Rasulullah saw.”

3. Firman Allah SWT yang berbunyi, “dan ( bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim mereka membela diri.” (QS. Asy Syu’ara : 39). Sebagaimana diketahui bahwa orang-orang Amerika telah melakukan banyak kezhaliman, menguasai negeri-negeri Islam serta para penduduknya.

4. Ijma para ulama akan diharamkannya mengambil manfaat dari orang-orang kafir yang memerangi kaum muslimin.


Urgensi memboikot akan menghentikan salah satu pintu masuk ekonomi Zionis. Israel pun sangat takut sekali sama gerakan boikot ini, karena kita ketahui Yahudi adalah bangsa yang sangat cinta dunia.

Ada beberapa keberhasilan yang dicatat dari gerakan boikot. Salah satunya terjadi pada Supermarket Sainsbury’s asal Inggris yang terpaksa menutup semua outletnya di Mesir, sesudah beberapa bulan diboikot, meskipun perusahaan itu membantah bahwa mereka didukung negara Zionis. Sejak diluncurkannya boikot, 2 dari 6 McDonald’s di Yordan pun telah ditutup. Begitu juga dengan Coca-Cola, yang mengalami penurunan penjualan hingga 60% di Timur Tengah.

Kata halal dalam produk Yahudi pun juga masih debatable. Saya kadang suka terfikir apakah memang produk Yahudi seperti Coca-cola dan Pepsi masih bisa dipandang halal? Masyarakat India pernah dikejutkan lewat sebuah laporan Pusat ilmu pengetahuan dan lingkungan (CSE) di New Delhi. CSE menemukan bukti bahwa produk minuman ringan Coca Cola dan Pepsi yang dijual di negara itu mengandung residu pestisida dengan kadar 24 sampai 200 kali dari standar baku.

Tidak hanya di India, bahkan pada tahun 2009 Venezuela resmi melarang Coke Zero. Minuman kemasan ringan produksi Coca-Cola itu dinilai membahayakan kesehatan konsumen. Pelarangan itu memang beralasan. Bahan dasar

industri coca cola adalah gula yang dibuat menjadi karamel. Pewarna di karamel sendiri dapat memicu kanker. Allahua’lam.

(Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi)









0 komentar:

Post a Comment