Monday 8 April 2013

history twit @kupinang : perkara jodoh


  • 1. "Saya telah temukan jodoh saya, tapi belum bisa menikah karena masih kuliah." | Bro, itu bukan jodoh selagi belum terikat pernikahan.
     
  • 2. "Apa yang harus saya lakukan untuk mengikat jodoh saya agar tidak menjadi jodoh orang lain?" | Gawat. Anak orang jangan diikat, Bro.
     
  • 3. Wah, sepertinya perlu ada install ulang pemahaman tentang jodoh. Kita tertarik sama seseorang, bukan berarti menemukan jodoh kita.
     
  • 4. "Afwan, ane sudah punya azzam untuk menikah dengan jodoh ane." | Sebelum ijab-qabul, kita tak dapat memastikan dia jodoh kita.
     
  • 5. Bahkan semenit sebelum ijab-qabul, masih sangat mungkin takdir berkata lain. Sudah khitbah bukan berarti dia telah halal buat ente.
     
  • 6. Apalagi kalau baru mengincar, apa pun istilahnya: azzam, komitmen, dll. Sama sekali belum dapat dibilang jodoh. Masih jauh....
     
  • 7. " Apa yang harus ane lakukan untuk menjaga dia agar tak diambil orang?" | Ya, nikah segera. Sebelum nikah, walinya yang punya hak.
     
  • 8. "Tapi ane sangat yakin dia jodoh ane." | Kalau memang jodoh, pasti akan ketemu. Kenapa bingung? Menikahlah dengan jalan yang barakah.
     
  • 9. "Saya sudah mantap dia yang akan jadi jodoh saya karena saya sudah mimpi beberapa kali ketemu dia?" | Mimpi yang benar atau أضغاث أحلام?
     
  • 10. Jika itu mimpi yang benar, yang kotori dengan menunda-nunda dan mengangan-angankan dia. Pastikan dengan melamarnya. Segerakan nikah.
     
  • 11. Atau jangan-jangan itu mimpi yang kosong alias dusta (أضغاث أحلام). Ente mimpi karena sering membayangkan atau pikirkan dia siang malam.
     
  • 12. "Bagaimana agar Allah takdirkan orang yang saya sukai sebagai jodoh terbaik saya?" | Aduh, cita-cita rendah banget? Minta yang terbaik.
     
  • 13. Yang menurut ente terbaik, boleh jadi terburuk. Lagipula, kok bisa-bisanya sih ente merasa lebih tahu dibanding Allah Yang Maha Tahu?
     
  • 14. "Apa amalan yang sebaiknya saya baca agar cepat dapat jodoh?" | Belajarlah ridha terhadap takdir Allah. Yang terpenting bukan cepatnya.
     
  • 15. Jodoh cepat datang tapi tidak barakah, hanya airmata yang menghiasi rumah-tangga. Segerakan, tapi jangan tergesa-gesa.
     
  • 16. "Saya ingin amalan biar kalau jodohnya lambat, jadi cepat. Kalau Allah nggak takdirkan dapat jodoh, bisa dapat jodoh. Berapa kali >>
     
  • 17. >> saya harus baca shalawat tiap hari? Apa saja yang dapat saya lakukan untuk percepatan jodoh?" | Astaghfirullah. Buruk sekali sikap >>
     
  • 18. >> kita terhadap Allah Ta'ala. Memangnya ente kira bisa suap Allah Ta'ala? Memangnya ente kira Imam Nawawi rahimahullah kurang ibadah >>
     
  • 19. >> dan jarang baca shalawat sehingga tak bertemu jodoh sampai beliau meninggal? Jangan begitu. Sungguh, jangan begitu.
     
  • 20. Ente yakin Islam ini sempurna? Ikuti yang jelas petunjuknya! Ada nash yang kuat. Itu garansi kalau benar-benar dari ajaran Islam.
     
  • 21. Ente yakin Allah Ta'ala Maha Bijaksana? Belajarlah bertawakkal. Belajarlah ridha kepada ketentuan Allah subhanahu wa ta'ala.
     
  • 22. Jangan jadikan diri sendiri sebagai ukuran baik tidaknya sesuatu. Padahal kita sangat tidak tahu apa yang sungguh-sungguh terbaik.
     
  • 23. "Apa yang harus saya amalkan tiap hari agar jodoh datang pada waktu yang saya inginkan dan punya anak sesuai waktu yang saya harapkan?"
     
  • 24. Baca Al-Qur'an. Baca! Kapan Allah Ta'ala anugerahkan putera bernama Yahya kepada Nabi Zakariya? Lambat punya anak, tapi penuh barakah,
     
  • 25. Lagipula, Allah Ta'ala yang mengikuti kita atau kita yang harus tunduk kepada Allah Ta'ala sepenuh hati sepenuh jiwa? Renungi deh....
  • 26. Banyak-banyaklah berdo'a. Yakin kepada Allah Ta'ala. Pasrah kepada-Nya. Tapi jangan melampaui batas dalam berdo'a 
     
  • 27. Itu dulu, ya. Sudah Ashar. Ingatlah, barakah yang paling penting. Menikahlah untuk memuliakan sunnah agar pernikahan berlimpah barakah.

0 komentar:

Post a Comment