Tuesday, 19 March 2013

Manfaat Tidur Untuk Bayi

= Manfaat Tidur Untuk Bayi =

Bukan tanpa alasan jika bayi dianjurkan banyak tidur. Selain merangsang tumbuh kembang otak, hormon pertumbuhan pun dikeluarkan saat bayi tidur.

Tidur nyenyak = otak optimal. Para ahli banyak mengulas bahwa tidur merupakan salah satu rangsang bagi tumbuh kembang otak. Bahkan, aktivitas yang satu ini jadi ‘pintu’ dari tumbuh kembang otak bayi selanjutnya agar cerdas, berakal, dan berpikiran jernih. Sebabnya, sekitar 75% hormon pertumbuhan dikeluarkan pada saat bayi tidur, khususnya awal tahap ke-3 dan ke-4 tidur.

Tingginya kadar hormon pertumbuhan ini erat hubungannya dengan kondisi fisik bayi karena hormon ini punya tugas merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan, serta mengatur metabolisme tubuh, termasuk juga otak bayi!

Di samping itu, hormon pertumbuhan juga memungkinkan tubuh bayi memperbaiki dan memperbaharui seluruh sel yang ada di tubuh. Mulai dari sel kulit, sel darah sampai sel saraf otak. Nah, proses pembaharuan sel ini akan berlangsung lebih cepat lagi ketika bayi terlelap daripada saat bayi bangun!
Selama tidur, aliran darah ke otak juga meningkat selama tahap tidur REM (Rapid Eye Movement) atau tahap tidur aktif. Hal ini berperan penting dalam kesehatan psikis bayi dan aktivitas otak bayi, sehingga memungkinkan optimalnya tumbuh kembang otak bayi. Bahkan, menurut teori autostimulation, tingginya komponen tidur REM pada bayi menunjukkan stimulasi yang terjadi di otak juga berlangsung lebih maksimal. Stimulasi ini tentulah amat penting bagi pertumbuhan sistem susunan saraf pusat bayi.

Bagaimana kalau bayi kurang tidur? Tidur punya andil dalam meningkatkan daya tahan tubuh bayi terhadap infeksi. Jika tidurnya terganggu, kadar sel darah putih dalam tubuh akan menurun. Kalau sudah begini, efektivitas sistem daya tahan tubuh anak juga ikut-ikutan menurun. Hasilnya? Bayi gampang sakit, pertumbuhannya pun terganggu. Tidak cuma itu, kurang tidur juga punya dampak terhadap kemampuan berpikir bayi. Kalau tubuhnya lelah, kualitas kemampuan berpikirnya jadi rendah.

Jadi, kalau Anda ingin bayi mampu merespons dengan baik, kondisi tubuhnya musti prima. Bayi yang kurang tidur bisa jadi rewel, cengeng, dan sulit diatur. Kalau sudah begini, Anda juga yang repot kan?

Jgn lupa Like n Share ya ^^


Bukan tanpa alasan jika bayi dianjurkan banyak tidur. Selain merangsang tumbuh kembang otak, hormon pertumbuhan pun dikeluarkan saat bayi tidur.

Tidur nyenyak = otak optimal. Para ahli banyak mengulas bahwa tidur merupakan salah satu rangsang bagi tumbuh kembang otak. Bahkan, aktivitas yang satu ini jadi ‘pintu’ dari tumbuh kembang otak bayi selanjutnya agar cerdas, berakal, dan berpikiran jernih. Sebabnya, sekitar 75% hormon pertumbuhan dikeluarkan pada saat bayi tidur, khususnya awal tahap ke-3 dan ke-4 tidur.

Tingginya kadar hormon pertumbuhan ini erat hubungannya dengan kondisi fisik bayi karena hormon ini punya tugas merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan, serta mengatur metabolisme tubuh, termasuk juga otak bayi!

Di samping itu, hormon pertumbuhan juga memungkinkan tubuh bayi memperbaiki dan memperbaharui seluruh sel yang ada di tubuh. Mulai dari sel kulit, sel darah sampai sel saraf otak. Nah, proses pembaharuan sel ini akan berlangsung lebih cepat lagi ketika bayi terlelap daripada saat bayi bangun!
Selama tidur, aliran darah ke otak juga meningkat selama tahap tidur REM (Rapid Eye Movement) atau tahap tidur aktif. Hal ini berperan penting dalam kesehatan psikis bayi dan aktivitas otak bayi, sehingga memungkinkan optimalnya tumbuh kembang otak bayi. Bahkan, menurut teori autostimulation, tingginya komponen tidur REM pada bayi menunjukkan stimulasi yang terjadi di otak juga berlangsung lebih maksimal. Stimulasi ini tentulah amat penting bagi pertumbuhan sistem susunan saraf pusat bayi.

Bagaimana kalau bayi kurang tidur? Tidur punya andil dalam meningkatkan daya tahan tubuh bayi terhadap infeksi. Jika tidurnya terganggu, kadar sel darah putih dalam tubuh akan menurun. Kalau sudah begini, efektivitas sistem daya tahan tubuh anak juga ikut-ikutan menurun. Hasilnya? Bayi gampang sakit, pertumbuhannya pun terganggu. Tidak cuma itu, kurang tidur juga punya dampak terhadap kemampuan berpikir bayi. Kalau tubuhnya lelah, kualitas kemampuan berpikirnya jadi rendah.

Jadi, kalau Anda ingin bayi mampu merespons dengan baik, kondisi tubuhnya musti prima. Bayi yang kurang tidur bisa jadi rewel, cengeng, dan sulit diatur. Kalau sudah begini, Anda juga yang repot kan?
 
 
 
 
 
[source]

0 komentar:

Post a Comment