Adam…
Kata-kata manis nistamu bisa menggoda hati Hawa,
Senyum nakalmu membuatkan Hawa semakin suka,
Lembutmu dalam berkata membuatkan Hawa senang mendekatimu,
Sikap prihatinmu membuat Hawa tergilakan perhatianmu.
Hawa…
Sikapmu yang tidak endah menjadikan Adam berani terhadapmu,
Berani mengambil kesempatan untuk menyentuh maruahmu,
Ketidaktegasanmu membuatkan Adam semakin suka akan dirimu,
Hingga kau pun hanyut dalam dunia cinta palsu.
Adam…
Kau bilang akalmu sembilan mengalahkan nafsumu yang satu,
Gunakanlah akalmu itu untuk mendidik nafsumu yang boleh membinasakan Hawa,
Cerdikkanlah akalmu itu dengan berjihad menentang nafsumu,
Agar Hawa terpelihara sentiasa dalam jagaan taqwa.
Hawa…
Lenggok tubuhmu bisa membuat Adam terpaku dan mata menjadi sepi,
Lembut suaramu bisa mencairkan hati lelaki Adam,
Longgarkanlah pakaianmu agar tubuhmu tertutup rapi,
Tegaskanlah suaramu supaya syaitan tidak berpeluang merasuk Adam.
Oleh itu Adam…
Bersikap tegaslah dengan Hawa dalam setiap urusanmu,
Kau harus kuat dan sabar dalam membimbing Hawa yang semakin liar,
Kau harus teruskan perjuanganmu menentang hawa nafsumu,
Agar nafsu Hawa tidak terus-terusan menular.
Adam…
Hawa meminta agar kau bersikap tegas dan berani,
Supaya Hawa takut untuk menggoda dan mendekati,
Supaya syaitan tidak membisikkan godaan nafsu durjana,
Agar kau bisa menjadi pemimpin dan ketua yang diidami Hawa.
Begitu juga Hawa…
Mahalkanlah senyummu yang bisa menawan hati lelaki,
Jagalah dan peliharalah aurat dan maruah dirimu,
Untuk membentengi nafsu yang sangat dibenci,
Agar kau suci terpelihara saat Adam menyuntingmu.
Hawa…
Adam mudah cair dengan keanggunan wajahmu,
Namun…itu bukanlah yang Adam harapkan,
Adam mengharapkan Hawa yang berpegang teguh pada agama sebagai penyuci kalbu,
Adam juga menginginkan Hawa yang sopan dan memelihara aurat dalam berpakaian.
Saturday, 5 February 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment