Seorang teman pernah bercerita, ia ingin sekali menikah. Tapi ia masih ragu dengan dirinya sendiri: “Adakah seorang gadis yang mau menikah denganku?” “Masih pantaskah aku berharap cinta dari seseorang yang mau menerima keadaanku yang seperti ini?”. Mungkin saja tipe ikhwan yang seperti ini agak-agak kurang percaya diri. Tapi, ternyata memang ada juga yang seperti ini. Agak banyak pula.
Sangat boleh jadi ada banyak ikhwan yang mungkin sadar diri dengan kondisi yang dimilikinya. Merasa tak perlu berharap banyak ada seorang gadis yang mau berbagi rasa dengannya. Bahkan sangat boleh jadi, bermimpi untuk menikah pun adalah sebuah kemewahan dan khayalan tingkat tinggi baginya. Ia merasa harus terus menunggu. “Menunggumu.. menunggumu…” (seperti lirik lagu Peterpan ya?)