Wednesday 21 November 2012

Palestine, emang gue pikirin


Oleh:
Shofwan Al-Banna Choiruzzad
Penulis buku "Palestine, emang gue pikirin"
Mahasiswa Berprestasi Nasional Terbaik 1, 2006
Mahasiswa Pascasarjana Ritsumeikan University, Kyoto-Jepang


Surabaya, 1945
langit gelap. Bukan oleh awan yang hendak menurunkan hujan. Angkasa dipenuhi pesawat sekutu yang bergemuruh. Di dalamnya, para serdadu masih menyisakan keangkuhan. Mereka baru saja menghancurkan pasukan Jepang di Front Pasifik. Dari langit, mereka menebar ancaman:

"menyerah, atau hancur".

Beberapa pekan sebelumnya, pengibaran bendera Belanda memicu amarah para perindu kemerdekaan. Seorang pejuang mencabik warna biru dari
bendera Belanda di Tunjungan, menggemakan pesan bahwa negeri ini tak rela kembali dijajah. Tentara sekutu menjawab dengan salakan senapan, bersembunyi di balik alasan "memulihkan perdamaian dan ketertiban". Jiwa-jiwa merdeka itu berontak. Brigadier Jenderal Mallaby, pimpinan tentara Inggris di Surabaya, terbunuh. Sekutu murka.  Rakyat gelisah. Surabaya telah lama dikenal sebagai salah satu pusat  perlawanan. Laskar-laskar dari berbagai pesantren dan daerah banyak  yang menjadikan kota ini sebagai markas. Di kota ini pulalah,  Cokroaminoto dan Soekarno muda mendiskusikan cita-cita kemerdekaan.


Suara dari lelaki kurus itu menghapus semua keraguan.
"Saudara-saudara rakyat Surabaya.
Bersiaplah! Keadaan genting.
Tetapi saya peringatkan sekali lagi.
Jangan mulai menembak.
Baru kalau kita ditembak.
Maka kita akan ganti menyerang mereka itu.
Kita tunjukkan bahwa kita itu adalah orang yang benar-benar ingin merdeka.
Dan untuk kita saudara-saudara.
Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka.
Semboyan kita tetap.
Merdeka atau mati.
Dan kita yakin, Saudara-saudara.
Akhirnya, pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita.
Sebab Allah selalu berada di pihak yang benar.
Percayalah Saudara-saudara!
Tuhan akan melindungi kita sekalian.
Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!
Merdeka!"

Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya itu akan terus dikenang sebagai tonggak kemerdekaan Indonesia. Semua yang mengaku mencintai negeri ini tidak layak untuk menjadikan peristiwa itu berdebu di pojokan sejarah.

***


Gaza, peralihan tahun 2008-2009
Kota padat berpenduduk sekitar 1,5 juta orang –mayoritas pengungsi akibat pengusiran biadab Israel sejak tahun 1948, 1967, dan ekspansi ilegal pemukiman yahudi yang tak pernah menghormati perjanjian yang dibuatnya sendiri- itu mencekam. Sejak 27 Desember 2008, pesawat-pesawat Israel yang dilengkapi dengan bom-bom terbaru kiriman Washington membombardir kota ini. Ehud Barak, Menteri Pertahanan Israel, menyatakan bahwa operasi berjudul "Cast Lead" ini akan memakan waktu lama. Hingga hari ini, 510 orang telah meninggal dunia dan ribuan luka-luka. Tidak ada jurnalis diizinkan masuk. Bantuan medis pun kesulitan. 

Demonstrasi bergolak dari Jakarta sampai Eropa. Dari Jordania hingga Amerika. Posko bantuan dibuka di mana-mana, meskipun masih sangat kurang dibandingkan kebutuhan penduduk Gaza.

***

Hati saya sakit saat ada yang berkata: "Ngapain kita ngurusin Palestina, wong negeri kita saja masih amburadul".
Semoga kita tidak melupakan sejarah bahwa Al-Hajj Amin Al Husaini, Mufti Palestina, adalah orang pertama yang menyiarkan kemerdekaan Indonesia di radio internasional.

Alasan yang sepintas terlihat nasionalis ini adalah pengkhianatan kejam pada nasionalisme Indonesia itu sendiri. Preambule Undang-undang Dasar 1945 mendeklarasikan dengan jelas perlawanan pada segala bentuk penjajahan. Soekarno dan Hatta berkali-kali menandaskan bahwa nasionalisme Indonesia tumbuh di taman kemanusiaan. "Jangan pikirkan hal lain kecuali Indonesia" adalah logika yang menghina keindonesiaan.

Hati saya lebih sakit lagi saat ada yang mengatakan "Itu kan salah HAMAS sendiri yang tidak mau damai dan menembakkan roket! Media di
Indonesia terlalu berpihak pada Palestina, nih…gak berimbang!"

Lalu, yang berimbang itu seperti apa? Seperti media massa Barat yang lebih menyalahkan HAMAS, menyiarkan propaganda Israel bahwa serangan ini adalah respon dari tindakan HAMAS menyerang Israel, menyalahkan sikap HAMAS yang memutus gencatan senjata? Sepertinya kita harus menelaah peringatan Finkelstein, seorang ilmuwan Yahudi, dalam bukunya Beyond Chutzpah: On the Misuse of Anti-Semitism and Abuse of History dan Image and Reality of Israel-Palestinian Conflict. Sejarah telah dibajak untuk tidak pernah mengkritisi Israel dan media massa pun tidak bebas dari pembajakan ini. Untuk melihat bias media barat dalam isu Palestina, silakan buka www.ifamericansknew .org .

Bahkan, menurut saya, media di Indonesia masih terlalu berpihak pada Israel. Tidak ada yang menyebutkan fakta bahwa pemutusan gencatan bersenjata oleh HAMAS itu didahului oleh surat protes gerakan perlawanan itu atas terbunuhnya 4 orang petani di Gaza oleh tentara Israel. Tidak ada yang mengingatkan bahwa Israel terus melanggar perjanjian damai yang disepakatinya sendiri dengan membiarkan pemukiman ilegal terus tumbuh. Kita juga tak boleh lupa dengan tembok pemisah apartheid Israel yang memutus akses rakyat Palestina pada kebutuhan vital kehidupan. Belum lagi blokade Gaza yang lebih kejam dari Blokade Berlin pada masa Perang Dingin.

"Itu kan salah HAMAS sendiri yang tidak mau damai…"

Sampaikan pernyataan itu pada Bung Tomo dan para pendiri negeri ini. Alhamdulillah, para pendiri negeri ini menolak iming-iming perdamaian palsu di bawah ketiak Ratu Belanda. Soekarno bahkan menantang: "Ini dadaku, mana dadamu!"

Kalau kita menggunakan logika yang sama, berarti kita mendukung Agresi Militer Belanda pada tahun 1948. "Itu kan salah para pejuang   kemerdekaan Indonesia yang tidak mau damai!"

Tidak banyak yang mengingatkan bahwa Israel berdiri dengan berkubang darah pembersihan etnis yang menghalalkan pembantaian dan pengusiran terhadap penduduk asli Palestina (Ilan Pappe: The Ethnic Cleansing of Palestine ). Komunitas Yahudi yang hidup dalam perdamaian di bawah Khilafah Utsmaniyah tiba-tiba dikejutkan oleh kedatangan saudara-saudara mereka yang mengungsi dari kebiadaban Eropa dan membawa ide rasis radikal untuk mendirikan Israel (Amy Dockser Marcus, Jerusalem 1913). Bayangkan, komunitas yahudi saat itu yang sekecil komunitas muslim di Swedia saat ini tiba-tiba menuntut Negara sendiri dengan luas wilayah yang melebihi luas wilayah penduduk aslinya. Kalau muslim di Swedia tiba-tiba menuntut mendirikan Negara Islam, mereka pasti segera dicokok dan dilabeli teroris.

Memori pembantaian ini dihapus dari sejarah dunia dan dari kesadaran rakyat Israel. Pada saat yang bersamaan, kenangan pahit ini terus hidup di antara rakyat Palestina. Maka, sangat sulit bagi orang Palestina untuk menerima perdamaian yang tidak pernah berpihak pada mereka, lha wong keberadaan Israel saja tidak legal! Wajar jika popularitas HAMAS semakin lama justru semakin meningkat.

Indonesia saat itu tegas tidak mengakui Israel karena melihat fakta ini. Sayang, kini banyak yang sudah lupa. Banyak yang terjebak dalam narasi fiktif "Israel yang cinta damai terancam keberadaannya oleh HAMAS yang ekstrimis yang tidak mau damai".

Kalaupun kita harus menerima fakta bahwa berdasarkan hukum rimba Israel itu eksis, tidak berarti bahwa kita berhak menyalahkan mereka yang menghendaki perdamaian sejati yang lahir dari kemerdekaan. Saya mendukung proses perdamaian, tapi harus dengan dialog yang adil dan terbuka yang melibatkan HAMAS sebagai kekuatan riil di Timur Tengah. tidak sekedar perjanjian sepihak yang dibuat AS dan Israel lalu dipaksakan pada Palestina.
Kemanusiaan. Keindonesiaan. Islam. Ketiganya memaksa saya berpihak pada yang lemah dan tertindas.


"If you stand for nothing, you will fall for anything"

Malcolm X

Sunday 18 November 2012

Boikot Produk-Produk Halal Yang Dihasilkan Perusahaan Pendukung Zionisme

Rasulullah SAW juga pernah bersabda, "Perangilah kaum musyrik itu dengan harta, jiwa dan lisan kalian." (HR. Abu Dawud dan Nasa’i)
.
Fatwa boikot juga pernah dikeluarkan oleh 70 ulama Sudan yang mewajibkan seluruh kaum muslimin untuk mengambil peranan terhadap permasalahan Palestina dengan menggunakan seluruh sarana yang ada yang diawali dengan pemboikotan terhadap produk-produk Amerika dan Israel, dikarenakan beberapa hal berikut :

1. Firman Allah SWT yang berbunyi, “Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. dan Barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, Maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al Mumtahanah : 9)

2. Ketetapan Nabi Muhammad SAW terhadap Tsumamah bin Atsal yang mengatakan kepada orang-orang Quraisy,”Demi Allah, tidak akan pernah sampai kepada kalian biji-bij gandum sebelum mendapatkan izin dari Rasulullah saw.”

3. Firman Allah SWT yang berbunyi, “dan ( bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim mereka membela diri.” (QS. Asy Syu’ara : 39). Sebagaimana diketahui bahwa orang-orang Amerika telah melakukan banyak kezhaliman, menguasai negeri-negeri Islam serta para penduduknya.

4. Ijma para ulama akan diharamkannya mengambil manfaat dari orang-orang kafir yang memerangi kaum muslimin.


Urgensi memboikot akan menghentikan salah satu pintu masuk ekonomi Zionis. Israel pun sangat takut sekali sama gerakan boikot ini, karena kita ketahui Yahudi adalah bangsa yang sangat cinta dunia.

Ada beberapa keberhasilan yang dicatat dari gerakan boikot. Salah satunya terjadi pada Supermarket Sainsbury’s asal Inggris yang terpaksa menutup semua outletnya di Mesir, sesudah beberapa bulan diboikot, meskipun perusahaan itu membantah bahwa mereka didukung negara Zionis. Sejak diluncurkannya boikot, 2 dari 6 McDonald’s di Yordan pun telah ditutup. Begitu juga dengan Coca-Cola, yang mengalami penurunan penjualan hingga 60% di Timur Tengah.

Kata halal dalam produk Yahudi pun juga masih debatable. Saya kadang suka terfikir apakah memang produk Yahudi seperti Coca-cola dan Pepsi masih bisa dipandang halal? Masyarakat India pernah dikejutkan lewat sebuah laporan Pusat ilmu pengetahuan dan lingkungan (CSE) di New Delhi. CSE menemukan bukti bahwa produk minuman ringan Coca Cola dan Pepsi yang dijual di negara itu mengandung residu pestisida dengan kadar 24 sampai 200 kali dari standar baku.

Tidak hanya di India, bahkan pada tahun 2009 Venezuela resmi melarang Coke Zero. Minuman kemasan ringan produksi Coca-Cola itu dinilai membahayakan kesehatan konsumen. Pelarangan itu memang beralasan. Bahan dasar

industri coca cola adalah gula yang dibuat menjadi karamel. Pewarna di karamel sendiri dapat memicu kanker. Allahua’lam.

(Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi)









Wednesday 14 November 2012

puasa 'asyura

Alhamdulillah, saat ini kita telah berada di bulan Muharram. Mungkin masih banyak yang belum tahu amalan apa saja yang dianjurkan di bulan ini, terutama mengenai amalan puasa. Insya Allah kita akan membahasnya pada tulisan kali ini. Semoga bermanfaat.

Dianjurkan Banyak Berpuasa di Bulan Muharram
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam mendorong kita untuk banyak melakukan puasa pada bulan tersebut sebagaimana sabdanya,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah - Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.”[1]

An Nawawi -rahimahullah- menjelaskan, “Hadits ini merupakan penegasan bahwa sebaik-baik bulan untuk berpuasa adalah pada bulan Muharram.”[2]

Lalu mengapa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diketahui banyak berpuasa di bulan Sya’ban bukan malah bulan Muharram? Ada dua jawaban yang dikemukakan oleh An Nawawi.

Pertama: Mungkin saja Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam baru mengetahui keutamaan banyak berpuasa di bulan Muharram di akhir hayat hidup beliau.

Kedua: Boleh jadi pula beliau memiliki udzur ketika berada di bulan Muharram (seperti bersafar atau sakit) sehingga tidak sempat menunaikan banyak puasa pada bulan Muharram.[3]

Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan, “Puasa yang paling utama di antara bulan-bulan haram (Dzulqo’dah, Dzulhijah, Muharram, Rajab -pen) adalah puasa di bulan Muharram (syahrullah).”[4]

Sesuai penjelasan Ibnu Rajab, puasa sunnah (tathowwu’) ada dua macam:
  1. Puasa sunnah muthlaq. Sebaik-baik puasa sunnah muthlaq adalah puasa di bulan Muharram.
  2. Puasa sunnah sebelum dan sesudah yang mengiringi puasa wajib di bulan Ramadhan. Ini bukan dinamakan puasa sunnah muthlaq. Contoh puasa ini adalah puasa enam hari di bulan Syawal.[5]
Di antara sahabat yang gemar melakukan puasa pada bulan-bulan haram (termasuk bulan haram adalah Muharram) yaitu ‘Umar, Aisyah dan Abu Tholhah. Bahkan Ibnu ‘Umar dan Al Hasan Al Bashri gemar melakukan puasa pada setiap bulan haram.[6] Bulan haram adalah bulan Dzulqo’dah, Dzulhijah, Muharram dan Rajab.

Puasa yang Utama di Bulan Muharram adalah Puasa ‘Asyura
Dari hari-hari yang sebulan itu, puasa yang paling ditekankan untuk dilakukan adalah puasa pada hari ’Asyura’ yaitu pada tanggal 10 Muharram[7]. Berpuasa pada hari tersebut akan menghapuskan dosa-dosa setahun yang lalu. Abu Qotadah Al Anshoriy berkata,

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, ”Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.”[8]

An Nawawi -rahimahullah- mengatakan, “Para ulama sepakat, hukum melaksanakan puasa ‘Asyura untuk saat ini (setelah diwajibkannya puasa Ramadhan, -pen) adalah sunnah dan bukan wajib.”[9]


Sejarah Pelaksanaan Puasa ‘Asyura[10]
Tahapan pertama: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan puasa ‘Asyura di Makkah dan beliau tidak perintahkan yang lain untuk melakukannya.
Dari ’Aisyah -radhiyallahu ’anha-, beliau berkata,

كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ تَصُومُهُ قُرَيْشٌ فِى الْجَاهِلِيَّةِ ، وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُهُ ، فَلَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ صَامَهُ ، وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ ، فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تَرَكَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ ، فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ ، وَمَنْ شَاءَ تَرَكَهُ
Di zaman jahiliyah dahulu, orang Quraisy biasa melakukan puasa ’Asyura. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam juga melakukan puasa tersebut. Tatkala tiba di Madinah, beliau melakukan puasa tersebut dan memerintahkan yang lain untuk melakukannya. Namun tatkala puasa Ramadhan diwajibkan, beliau meninggalkan puasa ’Asyura. (Lalu beliau mengatakan:) Barangsiapa yang mau, silakan berpuasa. Barangsiapa yang mau, silakan meninggalkannya (tidak berpuasa).”[11]

Tahapan kedua: Ketika tiba di Madinah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat Ahlul Kitab melakukan puasa ‘Asyura dan memuliakan hari tersebut. Lalu beliau pun ikut berpuasa ketika itu. Kemudian ketika itu, beliau memerintahkan pada para sahabat untuk ikut berpuasa. Melakukan puasa ‘Asyura ketika itu semakin ditekankan perintahnya. Sampai-sampai para sahabat memerintah anak-anak kecil untuk turut berpuasa.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma, beliau berkata,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَدِمَ الْمَدِينَةَ فَوَجَدَ الْيَهُودَ صِيَامًا يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَا هَذَا الْيَوْمُ الَّذِى تَصُومُونَهُ ». فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ أَنْجَى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى وَقَوْمَهُ وَغَرَّقَ فِرْعَوْنَ وَقَوْمَهُ فَصَامَهُ مُوسَى شُكْرًا فَنَحْنُ نَصُومُهُ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « فَنَحْنُ أَحَقُّ وَأَوْلَى بِمُوسَى مِنْكُمْ ». فَصَامَهُ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ.
“Ketika tiba di Madinah, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam mendapati orang-orang Yahudi melakukan puasa ’Asyura. Kemudian Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bertanya, ”Hari yang kalian bepuasa ini adalah hari apa?” Orang-orang Yahudi tersebut menjawab, ”Ini adalah hari yang sangat mulia. Ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya. Ketika itu pula Fir’aun dan kaumnya ditenggelamkan. Musa berpuasa pada hari ini dalam rangka bersyukur, maka kami pun mengikuti beliau berpuasa pada hari ini”. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam lantas berkata, ”Kita seharusnya lebih berhak dan lebih utama mengikuti Musa daripada kalian.”. Lalu setelah itu Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa.”[12]

Apakah ini berarti Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam meniru-niru (tasyabbuh dengan) Yahudi?
An Nawawi –rahimahullah- menjelaskan, ”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam biasa melakukan puasa ’Asyura di Makkah sebagaimana dilakukan pula oleh orang-orang Quraisy. Kemudian Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam tiba di Madinah dan menemukan orang Yahudi melakukan puasa ‘Asyura, lalu beliau shallallahu ’alaihi wa sallam pun ikut melakukannya. Namun beliau melakukan puasa ini berdasarkan wahyu, berita mutawatir (dari jalur yang sangat banyak), atau dari ijtihad beliau, dan bukan semata-mata berita salah seorang dari mereka (orang Yahudi). Wallahu a’lam.”[13]

Para ulama berselisih pendapat apakah puasa ‘Asyura sebelum diwajibkan puasa Ramadhan dihukumi wajib ataukah sunnah mu’akkad? 

Di sini ada dua pendapat:
Pendapat pertama: Sebelum diwajibkan puasa Ramadhan, pada masa tahapan kedua, puasa ‘Asyura dihukumi wajib. Ini adalah pendapat Imam Abu Hanifah, Imam Ahmad dan Abu Bakr Al Atsrom.
Pendapat kedua: Pada masa tahapan kedua ini, puasa ‘Asyura dihukumi sunnah mu’akkad. Ini adalah pendapat Imam Asy Syafi’i dan kebanyakan dari ulama Hambali.[14]

Namun yang jelas setelah datang puasa Ramadhan, puasa ‘Asyura tidaklah diwajibkan lagi dan dinilai sunnah. Hal ini telah menjadi kesepakatan para ulama sebagaimana disebutkan oleh An Nawawi -rahimahullah-.[15]

Tahapan ketiga: Ketika diwajibkannya puasa Ramadhan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak memerintahkan para sahabat untuk berpuasa ‘Asyura dan tidak terlalu menekankannya. Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam mengatakan bahwa siapa yang ingin berpuasa, silakan dan siapa yang tidak ingin berpuasa, silakan. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh ’Aisyah radhiyallahu ’anha dalam hadits yang telah lewat dan dikatakan pula oleh Ibnu ’Umar berikut ini. Ibnu ’Umar -radhiyallahu ’anhuma- mengatakan,

أَنَّ أَهْلَ الْجَاهِلِيَّةِ كَانُوا يَصُومُونَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- صَامَهُ وَالْمُسْلِمُونَ قَبْلَ أَنْ يُفْتَرَضَ رَمَضَانُ فَلَمَّا افْتُرِضَ رَمَضَانُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ عَاشُورَاءَ يَوْمٌ مِنْ أَيَّامِ اللَّهِ فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ وَمَنْ شَاءَ تَرَكَهُ.
Sesungguhnya orang-orang Jahiliyah biasa melakukan puasa pada hari ’Asyura. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam pun melakukan puasa tersebut sebelum diwajibkannya puasa Ramadhan, begitu pula kaum muslimin saat itu. Tatkala Ramadhan diwajibkan, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam mengatakan: Sesungguhnya hari Asyura adalah hari di antara hari-hari Allah. Barangsiapa yang ingin berpuasa, silakan berpuasa. Barangsiapa meninggalkannya juga silakan.”[16]

Ibnu Rajab -rahimahullah- mengatakan, “Setiap hadits yang serupa dengan ini menunjukkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak memerintahkan lagi untuk melakukan puasa ‘Asyura setelah diwajibkannya puasa Ramadhan. Akan tetapi, beliau meninggalkan hal ini tanpa melarang jika ada yang masih tetap melaksanakannya. Jika puasa ‘Asyura sebelum diwajibkannya puasa Ramadhan dikatakan wajib, maka selanjutnya apakah jika hukum wajib di sini dihapus (dinaskh) akan beralih menjadi mustahab (disunnahkan)? Hal ini terdapat perselisihan di antara para ulama.

Begitu pula jika hukum puasa ‘Asyura sebelum diwajibkannya puasa Ramadhan adalah sunnah muakkad, maka ada ulama yang mengatakan bahwa hukum puasa Asyura beralih menjadi sunnah saja tanpa muakkad (ditekankan). Oleh karenanya, Qois bin Sa’ad mengatakan, “Kami masih tetap melakukannya.[17]

Intinya, puasa ‘Asyura setelah diwajibkannya puasa Ramadhan masih tetap dianjurkan (disunnahkan).

Tahapan keempat: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertekad  di akhir umurnya untuk melaksanakan puasa Asyura tidak bersendirian, namun diikutsertakan dengan puasa pada hari lainnya. Tujuannya adalah untuk menyelisihi puasa Asyura yang dilakukan oleh Ahlul Kitab.
Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma berkata bahwa ketika Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam melakukan puasa hari ’Asyura dan memerintahkan kaum muslimin untuk melakukannya, pada saat itu ada yang berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى.
Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashrani.” Lantas beliau mengatakan,

فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ - إِنْ شَاءَ اللَّهُ - صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ
Apabila tiba tahun depan –insya Allah (jika Allah menghendaki)- kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.” Ibnu Abbas mengatakan,

فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّىَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-.
Belum sampai tahun depan, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam sudah keburu meninggal dunia.”[18]



Menambahkan Puasa 9 Muharram
Sebagaimana dijelaskan di atas (pada hadits Ibnu Abbas) bahwa di akhir umurnya, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bertekad untuk menambah puasa pada hari kesembilan Muharram untuk menyelisihi Ahlu Kitab. Namun beliau sudah keburu meninggal sehingga beliau belum sempat melakukan puasa pada hari itu.

Lalu bagaimana hukum menambahkan puasa pada hari kesembilan Muharram? Berikut kami sarikan penjelasan An Nawawi rahimahullah.

Imam Asy Syafi’i dan ulama Syafi’iyyah, Imam Ahmad, Ishaq dan selainnya mengatakan bahwa dianjurkan (disunnahkan) berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh sekaligus; karena Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam berpuasa pada hari kesepuluh dan berniat (berkeinginan) berpuasa juga pada hari kesembilan.

Apa hikmah Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam menambah puasa pada hari kesembilan? An Nawawi rahimahullah melanjutkan penjelasannya.

Sebagian ulama mengatakan bahwa sebab Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bepuasa pada hari kesepuluh sekaligus kesembilan agar tidak tasyabbuh (menyerupai) orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari kesepuluh saja. Dalam hadits Ibnu Abbas juga terdapat isyarat mengenai hal ini. Ada juga yang mengatakan bahwa hal ini untuk kehati-hatian, siapa tahu salah dalam penentuan hari ’Asyura’ (tanggal 10 Muharram). Pendapat yang menyatakan bahwa Nabi menambah hari kesembilan agar tidak menyerupai puasa Yahudi adalah pendapat yang lebih kuat. Wallahu a’lam.[19]

Ibnu Rojab mengatakan, ”Di antara ulama yang menganjurkan berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram sekaligus adalah Imam Asy Syafi’i, Imam Ahmad, dan Ishaq. Adapun Imam Abu Hanifah menganggap makruh jika seseorang hanya berpuasa pada hari kesepuluh saja.”[20]

Intinya, kita lebih baik berpuasa dua hari sekaligus yaitu pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Karena dalam melakukan puasa ‘Asyura ada dua tingkatan yaitu:
  1. Tingkatan yang lebih sempurna adalah berpuasa pada 9 dan 10 Muharram sekaligus.
  2. Tingkatan di bawahnya adalah berpuasa pada 10 Muharram saja.[21]

Puasa 9, 10, dan 11 Muharram
Sebagian ulama berpendapat tentang dianjurkannya berpuasa pada hari ke-9, 10, dan 11 Muharram. Inilah yang dianggap sebagai tingkatan lain dalam melakukan puasa Asy Syura[22]. Mereka berdalil dengan hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma. Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ صُومُوا قَبْلَهُ يَوْماً أَوْ بَعْدَهُ يَوْماً
Puasalah pada hari ’Asyura’ (10 Muharram, pen) dan selisilah Yahudi. Puasalah pada hari sebelumnya atau hari sesudahnya.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya, Ibnu Khuzaimah, Ibnu ’Adiy, Al Baihaqiy, Al Bazzar, Ath Thohawiy dan Al Hamidiy, namun sanadnya dho’if (lemah). Di dalam sanad tersebut terdapat Ibnu Abi Laila -yang nama aslinya Muhammad bin Abdur Rahman-, hafalannya dinilai jelek. Juga terdapat Daud bin ’Ali. Dia tidak dikatakan tsiqoh kecuali oleh Ibnu Hibban. Beliau berkata, ”Daud kadang yukhti’ (keliru).” Adz Dzahabiy mengatakan bahwa hadits ini tidak bisa dijadikan hujjah (dalil).

Namun, terdapat hadits yang diriwayatkan oleh Abdur Rozaq, Ath Thohawiy dalam Ma’anil Atsar, dan juga Al Baihaqi, dari jalan Ibnu Juraij dari ’Atho’ dari Ibnu Abbas. Beliau radhiyallahu ’anhuma berkata,

خَالِفُوْا اليَهُوْدَ وَصُوْمُوْا التَّاسِعَ وَالعَاشِرَ
Selisilah Yahudi. Puasalah pada hari kesembilan dan kesepuluh Muharram.” Sanad hadits ini adalah shohih, namun diriwayatkan secara mauquf (hanya dinilai sebagai perkataan sahabat). [23]

Catatan: Jika ragu dalam penentuan awal Muharram, maka boleh ditambahkan dengan berpuasa pada tanggal 11 Muharram.

Imam Ahmad -rahimahullah- mengatakan, ”Jika ragu mengenai penentuan awal  Muharram, maka boleh berpuasa pada tiga hari (hari 9, 10, dan 11 Muharram, pen) untuk kehati-hatian.[24]


Sebagai Motivasi
Semoga kita terdorong untuk melakukan puasa Asyura. Cukup ayat ini sebagai renungan. Allah Ta’ala berfirman,

كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا أَسْلَفْتُمْ فِي الْأَيَّامِ الْخَالِيَةِ
“(Kepada mereka dikatakan): "Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu".” (QS. Al Haqqah: 24)

Mujahid dan selainnya mengatakan, ”Ayat ini turun pada orang yang berpuasa. Barangsiapa meninggalkan makan, minum, dan syahwatnya karena Allah, maka Allah akan memberi ganti dengan makanan dan minuman yang lebih baik, serta akan mendapat ganti dengan pasangan di akhirat yang kekal (tidak mati).”[25] Inilah balasan untuk orang yang gemar berpuasa.

Insya Allah tanggal 9 dan 10 Muharram tahun ini bertepatan dengan tanggal 24 dan 25 November 2012

Semoga Allah memudahkan kita untuk melakukan amalan puasa ini. Hanya Allah yang memberi taufik.
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.




[1] HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah.
[2] Lihat Al Minhaj Syarh Shahih Muslim Ibnu Al Hajjaj, An Nawawi, 8/55, Dar Ihya’ At Turots, cetakan kedua, 1392.
[3] Idem.
[4] Latho-if Al Ma’arif, Ibnu Rajab Al Hambali, hal. 67, Al Maktab Al Islami, cetakan pertama, tahun 1428 H.
[5] Lihat Latho-if Al Ma’arif, hal. 66.
[6] Lihat Latho-if Al Ma’arif, hal. 71.
[7] Inilah yang dimaksud dengan ‘Asyura yaitu tanggal 10 Muharram. Yang memiliki pendapat berbeda adalah Ibnu ‘Abbas yang menganggap ‘Asyura adalah tanggal 9 Muharrram. Lihat Latho-if Al Ma’arif, hal. 99.
[8] HR. Muslim no. 1162.
[9] Al Minhaj Syarh Muslim, 8/4.
[10] Diolah dari penjelasan Ibnu Rajab Al Hambali dalam Latho-if Al Ma’arif, hal. 92-98.
[11] HR. Bukhari no. 2002 dan Muslim no. 1125
[12] HR. Muslim no. 1130
[13] Al Minhaj Syarh Muslim, 8/11.
[14] Lihat Latho-if Al Ma’arif, hal. 94.
[15] Lihat Al Minhaj Syarh Muslim, 8/4.
[16] HR. Muslim no. 1126.
[17] Latho-if Al Ma’arif, hal. 96.
[18] HR. Muslim no. 1134.
[19] Lihat Al Minhaj Syarh Muslim, 8/12-13.
[20] Lihat Latho-if Al Ma’arif, hal. 99.
[21] Lihat Tajridul Ittiba’, Ibrahim bin ‘Amir Ar Ruhaili, hal. 128, Dar Al Imam Ahmad, cetakan pertama, tahun 1428 H.
[22] Sebagaimana pendapat Ibnul Qayyim dalam Zaadul Ma’ad.
[23] Dinukil dari catatan kaki dalam kitab Zaadul Ma’ad, Ibnul Qayyim, 2/60, terbitan Darul Fikr yang ditahqiq oleh Syaikh Abdul Qodir Arfan.
[24] Lihat Latho-if Al Ma’arif, hal. 99.
[25] Lihat Latho-if Al Ma’arif, hal. 72.






[source]

Tuesday 13 November 2012

Pengasuhan anak pada usia 1-2 tahun


Secara sederhana, mengasuh dapat diartikan dengan proses mendidik, agar kepribadian anak dapat berkembang dengan baik. Salah satu cara agar anak dapat berkembang dengan baik adalah dengan pola Pengasuhan anak pada usia 1-2 tahun penting untuk dilakukan setelah pengasuhan anak pada usia 0-1 tahun.

Cara Mengasuh Anak Usia 1-2 Tahun

Dalam pengasuhan, keluarga menjadi lembaga pertama dan utama dalam pengasuh anak, dimana orangtua mempunyai peranan yang sangat penting dalam memberikan kebutuhan yang diperlukan anak. Pada dasarnya mengasuh anak adalah memberikan kebutuhan dasar anak agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Ada 3 kebutuhan dasar anak yang harus dipenuhi orangtua. Kebutuhan tersebut berbeda dengan anak usia 0-1 tahun. Meski aspek kebutuhan dasar yang dijelaskan sama, namun variasi pengasuhan berbeda. Aspek dasar tersebut meliputi: kebutuhan kesehatan dan gizi, kebutuhan kasih sayang dan kebutuhan stimulasi.

1. Kebutuhan Kesehatan dan Gizi

- Kebutuhan Nutrisi
  • Meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia 24 bulan atau lebih.
  • Pemberian makanan tambahan yang mengandung triguna; Zat pembangun, (misalnya susu, telur, ikan, daging. Zat tenaga). (misalnya nasi, ubi, jagung). Zat pelindung, (misalnya buah-buahan, sayuran).
  • Pemberian vitamin A setiap 6 bulan sampai usia 5 tahun
-    Kebutuhan Imunisasi (Campak, Hepatitis, Cacar air Dan Iain-Iain sesuai nasehat yang diberikan dokter).

-    Kebutuhan kebersihan.
  • Anak diharuskan mandi minimal 2 kali setiap hari
  • Menyikat gigi minimal sehabis makan dan sebelum tidur
  • Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan atau sehabis dari Buang Air Besar /Buang Air Kecil (BAB/BAK)
  • Menjaga kebersihan dan kerapihan tempat bermain
  • Menghindari lingkungan yang penuh dengan asap rokok, asap mobil, sampah, debu, racun, lalat, nyamuk, kecoa dan Iain-lain
-    Kebutuhan tidur
  • Minimal 2 jam pada siang hari dan minimal 11,5 jam pada malam hari
  • Membuat kamar tidur banyak mendapat cahaya dan udara segar
-    Kebutuhan Pengobatan/pelayanan kesehatan
  • Perawatan gigi sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan sekali
  • Datang ke POSYANDU setiap bulan
-    Kebutuhan bermain/aktivitas fisik, diperlukan guna
  • Merangsang hormon pertumbuhan
  • Merangsang pertumbuhan otot dan tulang
  • Merangsang kecerdasan anak
  • Melatih gerakan motorik kasar dan halus anak
  • Merangsang kreatifitas anak
  • Melatih kemampuan sosialisasi anak

2. Kebutuhan Kasih Sayang

  • Berikan cinta, rasa aman, dan kasih sayang kepada anak, agar anak mengerti bahwa kita menyayangi dan selalu berada didekatnya
  • Belai dan sentuh anak setiap hari
  • Dekap dan peluk anak untuk menjalin kelekatan antara orangtua dan anak
  • Berikan pujian setiap kali anak berhasil melakukan kegiatan rangsangan
  • Jika anak melakukan kesalahan, hendaknya jangan dimarahi namun tegur dan beritahu apa yang seharusnya dilakukan
  • Bacakan dongeng, ajak anak bererita
  • Berikan kata-kata halus/penuh makna untuk melatih kepekaan anak
  • Memotivasi anak agar ia mampu mencoba melakukan sesuatu
  • Berikan panggilan sayang kepada anak

3. Kebutuhan Stimulasi

Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak yang dilakukan oleh lingkungan (ayah, ibu, pengasuh anak, anggota keluarga lain) untuk mempercepat tumbuh kembang. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan kelambatan tumbuh kembang anak.
Melakukan stimulasi yang memadai artinya merangsang otak anak sehingga perkembangan kemampuan gerakan kasar, gerakan halus, komunikasi pasif, komunikasi aktif, kecerdasan, menolong diri sendiri dan tingkah laku sosial pada anak berlangsung secara optimal sesuai tahapan usia anak. Dengan pengasuhan anak usia 1-2 tahun tersebut akan memaksimalkan tumbuh kembang anak.











manfaat gerakan sujud dalam shalat secara medis


Setelah gerakan I’tidal, dalam rangkaian rukun shalat diteruskan dengan gerakan sujud. Gerakan sujud adalah adalah gerakan yang dimulai dengan mengucapkan takbir ”Allahu Akbar”, turun  dengan mendahulukan kedua lutut kemudian kedua tangan.  Sujud  dilakukan dengan tujuh anggota badan, yaitu jari jemari kedua kaki, kedua lutut, kedua tangan dan di atas dahi.  Kedua tangan diletakkan dengan menghadapkan jari-jari ke arah kiblat, tanpa menggenggam dan tidak pula mengembangkannya.

Nah, dari gerakan tersebut adakah manfaat gerakan sujud dalam shalat secara medis?

Secara medis, sujud bermanfaat untuk mencegah penyakit wasir. Dengan gerakan sujud aliran getah bening dari tungkai perut dan dada ke leher lebih lancar karena posisi tungkai perut lebih tinggi dari pada leher. Sujud dengan meletakkan tangan sejajar dengan bahu ataupun telinga, memompa getah bening ketiak ke leher. Tapi, sujud yang benar bila dilakukan dengan tumakninah yaitu diam setelah bergerak, sekiranya anggota-anggota badan kembali tenang.

Karena jika gerakan sujud dilakukan dengan tergesa-gesa, maka sujud tak bermanfaat mengalirkan getah bening dan tidak melatih tulang belakang dan otot. Tak heran kalau ada sebagian sahabat Rasul yang menceritakan bahwa Rasulullah sering berlama-lama dalam bersujud.
\
Dengan kata lain, sujud yang tumakninah dan kontinyu dapat memacu kecerdasan. Karena Posisi sujud akan mengalirkan darah yang kaya oksigen secara maksimal dari jantung ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Dan apabila dilakukan dengan benar dan lama, sujud dapat memaksimalkan aliran darah dan oksigen menuju otak atau kepala, termasuk mata, telinga, leher, pundak dan hati. Cara seperti ini efektif untuk membogkar sumbatan pembuluh darah pada jantung sehingga resiko terkena jantung koroner dapat diminimalisir.

Selain itu, posisi sujud juga membuat otot dada dan otot sela iga menjadi kuat. Sehingga rongga dada bertambah lebar dan paru-paru berkembang dengan baik. Lutut yang membentuk sudut yang tepat memungkinkan otot-otot perut berkembang dan mencegah keluhan otot-otot dibagian tengah. Sujud juga menambah aliran darah ke bagian atas tubuh terutama kepala (mata, telinga, dan hidung) serta paru-paru, memungkinkan toksin-toksin dibersihkan oleh darah.

Gerakan sujud, memberi manfaat agar tak mudah terserang stroke.

Posisi kepala yang lebih rendah dari jangtung, menyebabkan darah mengumpul di pembuluh darah otak. Jadi bisa dikatakan, gerakan sujud ini merupakan gerakan anti stroke. Dengan sikap sujud tersebut maka dinding dari urat-urat nadi yang berada di otak terlatih untuk menerima aliran darah yang lebih banyak dari biasanya, karena otak  pada waktu itu terletak di bawah. Latihan semacam ini dapat menghindarkan mati mendadak akibat tekanan darah secara tiba-tiba yang menyebabkan pecahnya urat nadi bagian otak karena emosi yang berlebihan dan sebagainya.

Di dalam otak manusia juga terdapat beberapa syaraf yang tidak dimasuki oleh darah. Padahal setiap inci dari otak memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi sempurna. Tetapi ketika seseorang sujud, darah dapat mengalir memasuki urat syaraf tersebut. Urat ini memerlukan darah pada saat-saat tertentu saja. Artinya kebutuhan ini terpenuhi hanya pada waktu shalat (sujud).

Fakta lain juga menunjukan, sujud dapat mengaktifkan ”cakra mahkota” (crown cakra) yang berkaitan dengan pusat spiritual, tempat yang berhubungan dengan sang ilahi. Tempat mana keinginan-keinginan spritual terbagi ke dalam kepribadian dan hidup sehari-hari. Sehingga dapat meningkatkan kesehatan otak, system syaraf dan kelenjar pineal, menjaga kesehatan getah bening, system, kerangka, prostate, kantong kemnih dan kelenjar andrenalin, mengencangkan organ-organ reproduksi.

Gerakan sujud juga bagus untuk wanita hamil. Sujud memberi menguntungkan kepada wanita karena dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila, otot perut telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami ia justru lebih elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan serta mempertahankan organ-organ perut pada tempatnya kembali.

Keseimbangan dan kelancaran peredaran darah terutama ke otak sebagai organ yang sangat vital, yang membutuhkan oksigen dan kalori yang maksimal. Pembuluh darah di otak, di bola mata sangatlah halus dan harus dialiri darah terus menerus.

Selain itu sujud adalah manifestasi ketotalan kita dalam berpasrah diri kepada Allah. Bahwa manusia adalah mahluk yang lemah, dalam shalat, maka jiwa berada di titik nol. Dalam kondisi yang paling pasrah dan stabil, seseorang yang dilanda stres akan terlepas segala beban jiwa yang menghimpit. Sehingga seorang hamba yang beriman dan pandai memaknai sholatnya tidak akan pernah dilanda keputusasaan (Stress). Begitu besar manfaat sujud dalam shalat. Tidak menyehatkan secara medis, namun juga menyehatkan emosi dan psikis.












Hari-Hari Menjelang Persalinan: Memperpanjang Gerakan Sujud



Pada saat seseorang menjalankan shalat, terutama ketika melakukan sujud, ini adalah saat di mana seorang hamba mempunyai kedekatan yang luar biasa dengan Allah Swt. Kedekatan ini
adalah kedekatan yang sangat personal; kedekatan antara orang mencintai dengan Dzat yang dicintainya. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika seseorang yang akan menghadapi peristiwa besar, dalam hal ini adalah proses persalinan, memanfaatkan ibadah shalat ini dengan sebaik-baiknya dalam rangka mendekatkan diri kepada-Nya.

Kepada siapa lagi kita menyembah jika tidak kepada-Nya; kepada siapa lagi kita memohon kalau tidak kepada-Nya. Dia-lah Allah Swt. Dzat Yang Maha Menciptakan langit dan bumi beserta seluruh isinya, termasuk menciptakan manusia dan memberikan segala hal yang berkaitan dengan kehidupannya. Maka, ketika kita menjalankan shalat adalah saat yang paling tepat untuk memasrahkan diri sepenuhnya kepada-Nya.

Hal ini teramat penting karena proses persalinan adalah proses di mana seorang calon ibu meregang dalam jihad untuk menerima amanah-Nya. Sakit seorang calon ibu ketika melahirkan memang luar biasa. Namun, kesakitan itu kadang menjadi tidak begitu dirasakan lagi oleh karena rasa bahagia dalam menerima anugerah-Nya yang berupa kelahiran seorang anak.

Agar Semakin Dekat dengan Allah Swt.

Alangkah baiknya jika seseorang memperpanjang sujudnya, apalagi pada hari-hari terakhir menjelang persalinan. Sungguh, ini penting sekali agar seseorang semakin dekat dengan Allah Swt. Dzat Yang Menciptakan manusia, Yang Memberikan anugerah dan keselamatan. Inilah saat di mana seseorang diperkenankan meneteskan air mata demi mengharapkan anugerah kebaikan dari-Nya.

Betapa penting melakukan amalan ini, sehingga memperpanjang sujud ini perlu dilakukan tidak hanya bagi istri atau perempuan yang akan melahirkan, tetapi juga bagi suaminya. Pada saat sujud, suami dan istri dapat bersama-sama memohon pertolongan agar diberi kemudahan dalam melahirkan, anaknya normal dan sehat, ibu dan bayinya pun selamat.

Dalam hal menjadikan shalat sebagai cara untuk memohon pertolongan ini, marilah kita perhatikan firman Allah Swt. sebagai berikut:

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. al-Baqarah [2]: 153.

Berdasarkan firman Allah Swt. sebagaimana tersebut, kita memang diperintahkan memohon pertolongan kepada Allah dengan menjalankan shalat. Dengan demikian, seseorang akan semakin dekat dengan-Nya; seseorang akan mendapatkan pertolongan dari-Nya. Sungguh, seberat apa pun persoalan bila Allah Swt. telah menolong akan menjadi mudah. Termasuk dalam proses persalinan, bila Allah telah memberikan pertolongan, sungguh tak ada lagi yang bisa membuatnya sulit.

Saudara-saudariku yang budiman, kepasrahan diri dan memohon pertolongan sepenuhnya kepada Allah Swt. dengan amaliah shalat yang seperti ini juga bermanfaat dalam membangun mental agar dalam menghadapi proses persalinan tidak cemas, tegang, maupun panik. Karena, seseorang telah memasrahkan segalanya kepada Allah Swt., dan ia pun mempunyai keyakinan bahwa Allah Swt. pun akan menolongnya.

Ditinjau dari Segi Kesehatan

Bila ditinjau dari segi kesehatan, setiap gerakan dalam shalat sudah barang tentu mempunyai manfaat yang besar bagi kesehatan. Dalam hal ini, bukan berarti saya mereduksi makna shalat yang agung dengan manfaat gerakan shalat dari sisi kesehatan. Namun, kita juga meyakini bahwa setiap kewajiban yang Allah Swt. perintahkan kepada kita memang bermanfaat untuk kehidupan manusia di dunia dan akhirat. Demikian pula dengan gerakan shalat; yang dalam kepentingan untuk persiapan menghadapi persalinan ini khusus dibahas mengenai gerakan sujud.

Ketika seseorang melakukan sujud, di samping bermanfaat sekali untuk kecerdasan karena pembuluh darah di otak terlatih menerima banyak pasokan oksigen, posisi jantung juga di atas kepala sehingga memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak, dengan demikian memacu kerja sel-selnya; juga bermanfaat sekali bagi seorang wanita yang akan melahirkan.

Pada saat sujud, beban tubuh bagian atas bertumpu pada lengan hingga telapak tangan. Gerakan ini membuat kontraksi pada otot dada. Dengan berkontraksinya otot dada secara teratur pada saat sujud, ini membuat tidak hanya bentuk payudara menjadi lebih indah, tetapi juga memperbaiki kelenjar air susu yang sungguh bermanfaat bagi sang bayi bila telah dilahirkan.

Manfaat selanjutnya dari gerakan sujud bagi perempuan yang akan melahirkan adalah otot-otot perut berkontraksi dengan baik saat pinggul dan pinggang terangkat melampaui kepala dan dada. Kondisi ini secara otomatis melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lebih lama yang sungguh hal ini sangat membantu dalam proses persalinan seorang perempuan. Dengan demikian, seseorang yang akan melahirkan mempunyai napas yang panjang dan kemampuan untuk mengejan dengan baik. Sungguh, kesemuanya ini sangat diperlukan agar seseorang dapat melahirkan dengan normal dan mudah.

(repost from: Akhmad Muhaimin Azzet dengan sedikit diedit)

***

Friday 9 November 2012

kisah nyata : Dia yang mengajarkan indahnya diam

Dia adalah Yusuf (bukan nama sebenarnya) usia 12 tahun seorang anak autis ..





Saya bertemu beberapa hari yang lalu tanpa sengaja ..ketika aku berkunjung ke rumah teman baruku dan ku temukan ia tengah corat caret menggambar sesuatu di atas kertas yang ku sendiri ga tahu gambar apa itu.. ketika ku sapa sepertinya ku lihat ada hal yang beda pada jiwanya...sikapnya..yang hanya diam..sambil menggambar ia diam dan asik dengan dunianya sendiri hingga gambar itu selesai dan ia berikan kepada ku tanpa berkata, ketika aku memainkan jari jemariku memetik gitar, ia hanya meletakan jemarinya di atas senar yang sama ini... tanpa tahu bagaimana bunyinya dan tanpa ekpresi apakah ia menikmati dawai gitar ini atau ia hanya ingin tahu, karena senyum saya tak pernah dibalasnya..... iya, dunianya begitu berbeda saat ku menatap matanya sedikit lama dunianya begitu sunyi, begitu hening, begitu bisu.......hmmmm

"Subhanallah… ALLOH SWT menciptakan lelaki kecil ini pasti untuk mengajarkan kepada orang-orang sekelilingnya bahwa untuk bicara dengan ALLOH tidak perlu bersuara, ketika menginginkan sesuatu tidak perlu berteriak, dan lelaki kecil ini mengajarkan betapa indahnya dunia yang ia miliki, syurganya nan sepi yang sepanjang 12 tahun ia tempati tanpa suara, ALLOH tetap memenuhi kebutuhannya untuk hidup :("

Ya ALLOH, wahai pemilik napas, yang setiap apa yang ENGKAU ciptakan adalah ilmu bagi yang lain, terima kasih sudah mengajarkan saya betapa indahnya sepi … sepi adalah ketika hanya saya dan ALLOH yang saling berbicara bahkan tanpa kata..

Mungkin kadang diam itu memang indah,

“Lisan orang yang berakal muncul dari balik hati nuraninya. Maka ketika hendak berbicara, terlebih dahulu ia kembali pada nuraninya. Apabila ada manfaat baginya, ia berbicara dan apabila dapat berbahaya, maka ia menahan diri. Sementara hati orang yang bodoh berada di mulut, ia berbicara sesuai apa saja yang ia mau..” 

jadi yusuf hanya bicara dengan hati nuraninya dan menyampaikan lewat perbuatannya saja tanpa bicara, ya ALLOH sayangi dia dalam bisunya ya ALLOH karena dia juga manusia...

Semoga dengan sebuah cerita ini, sahabat-sahabat bisa mengambil hikmahnya.. Wallohu A'lam Bish Showwab.






[source]

kisah nyata : cerita kekasih beda dunia


Bismillahir-Rahmanir-Rahim ... Kisah ini merupakan kisah nyata yang saya alami, saya punya pacar ketika saya Kuliah semester pertama di bangku kuliahku teknik arsitektur, kami begitu dekat, dia seorang yang sangat baik.

Seorang wanita yang sangat saya sayangi, begitu juga dia kepada saya, berselang 2 Tahun kemudian, ketika diperjalanan menuju sebuah kota, dia pergi sendirian menggunakan motor bebek yang sering dia pakai kemana-mana.



Sebelum berangkat dia sempat sms "aku pergi ya, jaga diri baik-baik" nanti aku kabarin kalo udah sampe sana, ternyata hari itu dan sms itu merupakan sms terakhir dia untuk saya.

Hari naas itu terjadi pada dirinya, tidak lama dari berangkat sekitar 30 menit diperjalanan dirinya kecelakaan, sebuah mobil melaju kencang menyerempet, dia terseret sekitar 10 meter dan terdapat luka besar dibagian kepala, saya pun tidak tau itu terjadi, dengan tenangnya saya masih sempat sms dia setelah kecelakaan, dengan bercanda, "iya aku tunggu kamu sampai, hati-hati dan baik, jangan lupa kasih kabar ya".

Sudah larut malam tidak ada kabar sedikitpun dari dirinya, saya bingung harus melakukan apa, saya coba main belakang, itu karena rasa prustasi saya yang sudah berlebihan.

Keesokan harinya saya mencoba menelponnya pagi-pagi buta, handphonenya masih saja tidak aktif, saya pasrah kemudian saya berpikir mungkin chargenya tertinggal.

Dia yang waktu itu sudah dibawa kerumah sakit terdekat blom sadarkan diri, disaat saya bertanya dimanakah dia ?

Siang itu menjelang, saya mencoba jalan-jalan untuk refreshing, tidak lama kemudian ada suara sms di handphoneku, yang berisikan "adik imam, reina sudah pergi",. itu merupakan sms dari kakaknya yang sudah akrab dengan saya.

saya pun menjawab sms itu dengan simple "iya mbak aku sudah tau kok, kemeren kan dia pergi".

disaat saya sedang duduk bersama teman teman, tidak lama handphone kembali bersuara, ada sms balesan dari kakaknya, "imam reina sudah pergi, dan dia pergi untuk selamanya". saya kemudian lemas dengan harapan kalo pergi untuk selamanya bukan meninggal melainkan pindah rumah.

saya langsung menelpon, ketika diangkat tidak ada sedikitpun percakapan, selain saya mendengar raung tangisan yang sejadi jadinya. tidak lama saya pingsan.

saya pun sudah sadar ketika saya sudah dirumah, saya tidak tau apa yang terjadi, yang saya tau hanya saya ingin bertemu reina, saya langsung pergi kerumahnya malam itu, saya melihat sudah ramai orang orang berpeci, saya masih sempat bingung apa yang terjadi, ketika saya masuk, saya melihat sebujur mayat di tengah tengah ruangan tamu rumah itu.

Saya terhenyak, dan saya dengan sekejab mendekat,saya bertanya kepada orang-orang, siapa yang meninggal, dan mereka mengatakn reina,saya berteriak sejadi-jadinya, saya melihat wajah reina yang terdapat goresan-goresan luka, saya tidak bisa membayangkan lemahnya saya saat itu.

Seseorang yang sudah sangat lama saya kenal pergi untuk selamanya,saya sadar kematian bisa kepada siapapun, saya, anda dan siapapun, sesuai kehendak dan waktunya.

3 Tahun berselang, saya berulang kali mimpi tentang dirinya, terakhir 5 hari yang lalu tepat tanggal 15 oktober saya kembali bermimpi, mimpi yang menyadarkan saya betapa sayang dia kepada saya, dan menyadarkan saya bahwa apa yang harus kita lakukan di dunia ini lebih baik.

dalam mimpi itu, saya bermimpi seperti nyata dan benar-benar terlihat nya, kami bertemu di depan kampus, saya bercerita-cerita, didalam mimpi itu saya sadar bahwa dirinya sudah meninggal, saya bilang sudah lama kita tidak bertemu ya, "iya sudah hampir 3 tahun ini" jawabnya, saya kangen kamu timpal kembali jawaban saya.

Saya bertanya, selama 3 tahun didalam kubur apa yang kamu lakukan, Dia menjawab dengan santai, tapi ternyata ini adalah peringatan besar untuk saya, dan anda, jawabannya sangat sederhana " mam kalo saya ceritakan apa yang terjadi kepada saya selama 3 tahun didalam kuburan, tidak akan ada lagi kejahatan di dunia".

Siksaan dan hukuman yang tidak pernah dibayangkan orang yang masih hidup, dan kamu berbuat sebaik mungkin sebelum ajal dan meninggal seperti aku.
Aku pengen hidup sehari saja untuk memperbaiki semua kesalahan aku.
itu kalimat ucapan reina yang membuat jantung saya langsung berdetak.

Tidak lama dalam mimpi itu dia mau pamit dan pergi, dan yang saya sangat herankan seperti sebuah kenyataan, ini seperti reka ulang 3 tahun yang lalu, dia pamit seperti disaat saat kematiannya, dia bilang baik-baik ya, jaga diri, dia pergi menggunakan motor dan pakaian yang sama pada saat kecelakaan, aku bilang, aku mau ikut, aku tidak mau kamu pergi, gak usah ikut aku. tidak lama dia pergi, aku kejar dan dia telah menghilang.

saya tersadar dari tidur dan disaat saya tersadar, tubuh langsung merinding, tapi sangat segar tidak seperti biasanya, saya berpikir mungkin mimpi itu membawa saya kedalam alam lain, karena konon 1 hari di dunia, perbandingannya sekian kali lipat di alam sana.

Sampai saat ini saya masih saya masih sangat terpikir dengan pesan-pesannya, bahwa betapa menyesalnya kita bila kita tidak berbuat sebaik mungkin di dunia, karena kita tidak tau ketika kita sudah meninggal, apa yang akan terjadi dialam sana, semoga dengan cerita saya ini bisa menggugah kita.

Mari kita menabung amal ibadah kita dari sekarang, karena ketika kita mati sudah tidak ada kesempatan lagi.


Wallahua’lam bish Shawwab...
















[source]

kisah nyata : keajaiban sedekah


Di Bontang, Kalimantan Timur ada sebuah perusahaan kaya raya dengan fasilitas yang luar biasa bagi karyawannya. Penghasilan para pegawainya berlipat-lipat dibanding dengan perusahaan swasta maupun nasional lainnya. Tunjangan berupa rumah, mobil, pendidikan anak bahkan makan pun diberikan.

Beberapa kali saya berkunjung ke sana maka saya hanya berkomentar, "Betapa beruntungnya mereka yang tinggal dan bekerja di tempat ini!" Mereka hidup di sebuah komplek yang terisolir dari dunia Bontang. Pagar-pagar mereka kokoh berdiri dan lengkap dengan petugas keamanan yang membuat komplek perumahan itu terisolir dari dunia luar.

Penghasilan besar yang mereka dapat, -mungkin sebab sulit untuk mendapatkan mustahik-, maka kewajiban zakat dan sedekah pun barangkali tak tersalurkan. Namun meski demikian hal yang menjadi hak Allah adalah tetap menjadi hak-Nya. Dimana suatu saat Dia pun akan menagihnya.

Sore itu saya diminta bersilaturrahmi dengan sebuah majlis taklim kaum ibu di sana. Tema yang diminta membuat saya berpikir keras untuk mencari referensinya. BEROBAT DENGAN SEDEKAH!!! "Darimana saya harus memulai...?" saya membatin.

Alhamdulillah atas izin Allah Swt ceramah pengantar yang saya berikan terasa nikmat. Jangankan untuk mereka kaum ibu yang mendengarkannya, saya sendiri saja merasakan kenikmatan itu. Rupanya Allah Swt memberi keberkahan pada majlis kami saat itu. Tanpa terasa saya dapati beberapa 'ilmu ladunni' yang Allah berikan. Sehingga saya belajar saat mengajar. Menjadi mengerti bersama orang-orang yang mencari pemahaman.

Allah mewariskan ilmu yang diketahui seseorang, asalkan ia mengamalkan ilmu yang sudah pernah ia ketahui. (Muhammad Saw)

Usai pembicaraan kurang lebih sekitar setengah jam, maka saya menawarkan kepada peserta majlis untuk bertanya dan berdialog. Di sana rupanya ada seorang ibu berusia lebih dari 40 tahun, sebutlah namanya Reni. Tiba-tiba ia mengacungkan tangan dan ternyata ia bukan hendak bertanya akan tetapi ia ingin berbagi pengalaman kepada semua peserta yang hadir. Reni pun memulai kisahnya:

Kira-kira 17 tahun yang lalu Reni hamil untuk pertama kali. Allah Swt menakdirkan bahwa Reni keguguran. Maka dari Bontang, ia pun diantar oleh suaminya pergi ke Balikpapan dengan pesawat untuk berobat ke seorang dokter terkenal di sana bernama Yusfa. Akhirnya Reni dikuret rahimnya.

Sepulangnya dari Balikpapan, Reni mendapati dari qubulnya selalu keluar darah dalam jumlah banyak. Bahkan lebih banyak dari menstruasi rutin. Apalagi bila ia bangun tidur, ia dapati kasur dan sprei selalu bersimbah darah. Ia panik dan kalut mengatasi hal ini. Maka ia pun kembali lagi ke Balikpapan bersama suaminya untuk berobat ke dokter Yusfa.

Sayangnya sang dokter tidak mengerti sebab pendarahan hebat ini. Maka yang terjadi adalah kali itu Reni dikuret lagi. Sakit dan perih, itulah yang dirasakan Reni!

Namun pendarahan itu masih tetap saja terjadi, padahal hampir setiap dua hari sekali Reni dan suami terbang Bontang-Balikpapan untuk mengkonsultasikan penyebab pendarahan ini. Namun tindakan yang diambil oleh dokter Yusfa hanyalah mengkuret rahim Reni. Reni dan suami hanya bisa pasrah dan berharap pertolongan Allah Swt atas musibah ini.

Kejadian ini berlangsung cukup lama. Hingga tubuh Reni bertambah ringkih, rumah tangga tak terurus, uang tabungan terkuras dan suami tidak bisa bekerja tenang sebab harus sibuk mengurusi Reni. Sepertinya ada sebuah cobaan besar yang sedang Allah Swt timpakan kepada Reni dan suaminya.

Reni & suami terus berdoa kepada Allah Swt agar diberi jalan keluar dari masalah ini.

Hingga akhirnya Allah Swt pun mendengar dan mengijabah doa mereka

Hari itu Reni dan suami hendak terbang ke Balikpapan untuk berkonsultasi dengan dokter Yusfa. Namun ada suara hati yang berbisik pada diri Reni. Ia bawa sejumlah uang dalam jumlah besar. Uang itu bukan ia niatkan untuk bayar biaya pengobatan, akan tetapi ada sebuah cita-cita mulia di sana yang ingin ia wujudkan. Cita-cita itu adalah, "AKU INGIN BERSEDEKAH!" Sejumlah uang itu pun ia masukkan ke dalam tas tangan yang Reni bawa.

Pesawat telah membawa Reni dan suaminya pergi menuju Balikpapan. Setibanya di bandara Sepinggan, Balikpapan Reni berjalan tertatih dipapah oleh sang suami. Dengan susah payah, Reni pun akhirnya tiba di dalam ruang bandara. Di dalam hati Reni berdoa kepada Tuhannya, "Ya Allah, datangkan untukku seorang pengemis yang bisa menerima sedekahku. Izinkan aku untuk bersedekah di hari ini!"

Keinginan untuk bersedekah itu membuncah lagi di hati Reni. Sungguh ia amat berharap untuk bisa bersedekah kali itu.

Pintu keluar bandara sudah dilalui oleh Reni dan suami. Subhanallah, tiba-tiba ada seorang pria berpakaian lusuh menyapa Reni dan menjulurkan tangan tanda minta sedekah. Reni bergembira dan yakin bahwa inilah ijabah doa dari Allah Swt.

Tanpa banyak berpikir, ia merogoh tas tangannya. Sejumlah uang yang sudah disiapkan ia berikan ke tangan pengemis itu. Maka pengemis dan suami Reni melongo melihat jumlah uang yang Reni sedekahkan. Reni pun melanjutkan langkahnya bersama suami dan kemudian mereka masuk ke dalam sebuah taksi untuk pergi ke rumah sakit tempat dokter Yusfa berpraktek.

"Untuk apa uang sebanyak itu kau sedekahkan?! " tanya sang suami. Reni menjawab dengan yakin, "Boleh jadi dengan sedekah itu Allah Swt menyembuhkan penyakitku, Pa!" Mendapati jawaban seperti itu suami Reni tidak banyak mendebat. Memang di saat-saat seperti ini, hanya pertolongan Allah saja yang dapat menyelamatkan mereka.

Seperti kali sebelumnya, tidak ada jawaban positif dari dokter Yusfa atas penyebab pendarahan yang keluar dari qubul Reni. "Hingga saat ini, saya belum tahu pasti apa penyebabnya" jelas dokter Yusfa.

Maka Reni dan suami pun kembali ke Bontang tanpa hasil memuaskan.

Pendarahan hebat masih terus terjadi dari rahim Reni setiap hari. Reni hanya bisa bersabar dan pasrah atas takdir yang telah Allah Swt tetapkan pada dirinya. Pagi itu, Reni tengah berada di dapur untuk membuat masakan ringan. Tiba-tiba terasa olehnya ada sesuatu yang tidak beres di perutnya dan ia pun ingin pergi ke toilet. Rasa ingin buang air itu seperti tak terkendali ... Hingga Reni harus berlari sebab khawatir ia tak kuasa menahannya.

Atas izin Allah Swt ia kini sudah berada di kamar mandi. Namun hanya pakaian luar saja yang sempat ia buka, sedangkan pakaian dalam tak sempat ia tanggalkan. Rupanya ada segumpal daging penuh darah yang keluar dari qubul Reni dan ternyata ia tidak mau buang air. Segumpal daging penuh darah itulah rupanya yang membuat Reni terdesak untuk buang air.

Merasa aneh dengan segumpal daging itu, maka Reni mengambil sebuah kantong plastik kecil dan memasukkannya ke dalam kantong tersebut. Reni berpikir bahwa ia harus menanyakannya kepada dokter Yusfa tentang benda aneh ini.

Pagi itu adalah jadwal Reni berkonsultasi dengan dokter Yusfa. Ia seperti biasa pergi ke Balikpapan didampingi oleh suaminya. Konsultasi kali itu, seperti biasa tidak memberikan perkembangan ke arah positif sama sekali. Hampir saja Reni putus asa dengan keadaan ini.

Namun tiba-tiba ia teringat akan kejadian aneh kemarin pagi. Lalu ia pun merogohkan tangannya ke dalam tas dan mencari-cari plastik kecil berisi segumpal daging penuh darah. Ia keluarkan plastik kecil itu dan ia sodorkan kepada dokter Yusfa. Kejadian aneh kemarin pagi itu diceritakan oleh Reni kepada dokter Yusfa.

Dokter Yusfa menerima plastik berisikan benda aneh itu. Dahinya berkerut tanda bahwa ia berpikir keras tentang benda ini. Dan beliau pun berkata, "Ibu dan bapak mohon tunggu sebentar di sini. Saya akan pergi ke laboratorium untuk memeriksakan hal ini!"

Saat dokter Yusfa pergi meninggalkan ruangannya, Reni dan suami hanya berharap bahwa dokter Yusfa akan datang membawa sebuah berita gembira untuk mereka.

Kira-kira 20 menit kemudian dokter Yusfa datang sambil berlari. Ya berlari, bukan berjalan! Begitu pintu terbuka dokter pun berteriak dengan nada keras, "Alhamdulillah bu Reni.... Alhamdulillah. ...!!! Saya baru mengerti rupanya pendarahan selama ini disebabkan kanker rahim yang ibu alami... dan benda ini adalah kanker rahim tersebut. Cuma saya hanya mau bertanya bagaimana cara kanker ini bisa gugur dengan sendirinya.. .?!"

Subhanalllah. ... rupanya penyebab pendarahan hebat selama ini adalah sebuah kanker yang tidak dapat terdeteksi. Pertanyaan terakhir dari dokter Yusfa tak mampu dijawab langsung oleh Reni. Namun Reni hanya mampu bersyukur kepada Allah bahwa akhirnya pertolongan itu datang juga untuknya setelah penantian yang cukup lama. Akhirnya pendarahan pun terhenti begitu saja, dan rupanya pertolongan Allah Swt tiba setelah Reni bersedekah dengan sejumlah harta yang sudah ia cita-citakan.

"Sembuhkan penyakit kalian dengan cara sedekah. Lindungi harta yang kalian miliki dengan zakat." HR. Baihaqi

Sedekah sungguh sebuah perkara yang mengagumkan. Apakah anda pernah mengalaminya?

Semoga bermanfaat bagi yang membacanya .....
.... Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya sempurnalah semua kebaikan.





[source]

Thursday 8 November 2012

Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil Trimester I, II, dan III


"dowhhh..itu emak2 emosian wae euy..sebel" 

rutuk rekan kantor ghina. dan memang, akhir2 ini si emak yang dimaksud rada esmosi mulu..ghina ja dah berulang kali ngelus dada..sabaaarrr..

jadi penasaran..owoowow ternyata itu ada kaitannya dengan kehamilan si emak..
so..biar g gerutuan g karuan..cari tau yukz tentang emak yg hamil..

cekidot sholehah.. ^_^/


***

Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil Trimester I, II, dan III

Perubahan Psikologis Ibu Hamil Trimester I
  1. Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian.
  2. Penyesuaian yang dilakukan wanita adalah terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung, dan ini merupakan tugas psikologis yang paling penting pada trimester I.
  3. Sebagian wanita merasa sedih dan ambivalen tentang kenyataan bahwa ia hamil.
  4. Hampir 80%, wanita kecewa, menolak, gelisah, depresi, dan murung terutama terjadi pada wanita yang belum menikah atau yang tidak merencanakan kehamilan.
  5. Kebingungan secara normal akan berakhir setelah wanita mampu menerima kehamilannya. Perasaan ini biasanya terjadi pada akhir trimester I.
  6. Perasaan yang tidak nyaman disebabkan oleh adanya rasa mual dan muntah, rasa lelah, perubahan selera makan, emosional mungkin mencerminkan konflik dan depresi dan pada waktu yang bersamaan akan teringat akan kehamilannya.
  7. Penambahan berat badan merupakan bagian dari masalah psikologis dimana seorang wanita ingin menyembunyikan layaknya seperti remaja yang belum menikah.
  8. Perubahan keinginan hubungan seksual menurun (libido menurun), hal ini dipengaruhi oleh kelelahan, mual, depresi, dan kekhawatiran.

Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil Trimester II
  1. Trimester II sering disebut sebagai periode pancaran kesehatan yang baik, yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan yang normal yang dialami pada trimester I.
  2. Trimester kedua juga merupakan fase dimana ketika wanita menelusur ke dalam dan paling banyak mengalami kemunduran. Trimester II ini dibagi menjadi 2 fase, yaitu pra quickening dan pasca quickening.
  3. Quickening mendatangkan sejumlah perubahan seperti penerimaan kehamilan, meningkatnya hubungan sosial dengan wanita hamil lainnya, dan keterkaitan serta ketertarikannya terhadap peran baru.
  4. Kebanyakan wanita akan merasa lebih erotis selama trimester II, kurang lebih 80% wanita mengalami kemajuan yang nyata dalam hubungan seksual mereka dibanding pada trimester I, hal ini banyak dipengaruhi oleh karena hilangnya rasa kebingungan dan keraguan yang terjadi pada trimester I.

Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil Trimester III
  1. Triemeter III sering disebut sebagai periode penantian, yang mana pada trimester ketiga ini wanita menanti kehadiran bayinya sebagai bagian dari dirinya, dia menjadi tidak sabar untuk segera melihat bayinya, dan ada perasaan yang tidak menyenangkan ketika bayinya tidak lahir tepat waktu.
  2. Trimester III adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua, dan ini dapat menimbulkan perasaan khawatir.
  3. Pada trimester III dapat timbul perasaan kekhawatiran terhadap bayinya, khawatir bayinya mengalami ketidak normalan (kecacatan). Akan tetapi kesibukan dalam mempersiapkan kelahiran bayinya dapat mengurangi kekhawatirannya.
  4. Hasrat seksual tidak seperti pada trimester kedua hal ini dipengaruhi oleh perubahan bentuk perut yang semakin membesar dan adanya perasaan khawatir terjadi sesuatu terhadap bayinya. 
  5. Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung, jelek, berantakan, dan memerlukan dukungan dari pasangannya yang sangat besar.


jadi..moody atawa mood swing itu biasa terjadi pada ibu hamil, frenz..

Bagaimana cara membedakan mood swing biasa dengan depresi kehamilan? Tentu calon ibu dan ayah perlu teliti membaca beberapa tanda. Apabila Anda mengalami beberapa hari suasana hati yang kelabu atau cemas, tak perlu terlalu khawatir. Ini masih taraf normal. Tapi jika Anda mengalaminya lebih dari seminggu bahkan beberapa minggu dan tak bisa mengendalikan diri, cepatlah cari bantuan.
Risa mengungkap checklist tanda “siaga satu” yang harus dicermati calon ibu dan ayah, berikut:

  • calon ibu tidak bisa berkonsentrasi, mengingat, atau mengambil keputusan
  • mengganggu pekerjaan dan aktivitas sehari-hari
  • mengganggu hubungan calon ibu dengan orang-orang sekitarnya
  • calon ibu tak bisa mengurus diri sendiri, keluarga dan anak (apabila kehamilan kedua)
  • kondisi calon ibu mengancam keselamatan janin (misalnya, menolak makan, atau makan berlebihan, sampai keinginan untuk bunuh diri)
Cari bantuan. Bantuan bisa diperoleh dari dokter kandungan, psikolog dan apabila diperlukan, ibu bisa konsultasi dengan psikiater. Biasanya konsultasi dengan psikolog sudah cukup. Dari seorang psikolog, calon ibu bisa mendapatkan bimbingan perilaku, cara pandang dan advis yang menenangkan agar ibu bisa berperasaan positif. Bedanya, konsultasi dengan psikiater, selain advis, apabila diperlukan, ibu akan memperoleh antidepresan dalam dosis rendah agar depresi ibu terkendali tetapi tak membahayakan janin.


***


yang penting bagi si ibu hamil 


Melahirkan bayi sehat dan normal merupakan dambaan setiap orang tua. Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan bayinya. Asupan nutrisi dan kondisi psikologis ibu hamil harus benar benar dijaga agar si kecil lahir sehat dan tumbuh normal. Sayangnya masih banyak ditemukan kasus gizi buruk pada ibu hamil dan bayi. Gizi buruk memberikan sumbangan 56% untuk kematian dari 11 juta anak diseluruh dunia. Data menunjukkan masih tingginya Angka Kematian Ibu  (AKI) di Indonesia yaitu 461 per 100.000 kelahiran hidup, dan juga Angka Kematian Balita (AKB) yaitu 42 per 1.000 kelahiran hidup.

Faktor nutrisi sangat berpengaruh pada kondisi ibu dan bayi. Baik sebelum, saat, ataupun setelah melahirkan. Selama masa kehamilan metabolisme energy meningkat , karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat pula. Kebutuhan zat-zat  seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral , dan air harus tercukupi.

Salah satu zat yang sangat penting pada masa kehamilan adalah asam folat. Menurut Dr. Bambang Fajar, Sp.OG dari RS International Bintaro, Tangerang, asam folat adalah salah satu gugus yang berperan dalam pembentukan DNA pada proses erithropoesis. Yaitu, dalam pembentukan sel-sel darah merah atau eritrosit (butir-butir darah merah) dan perkembangan sistem syaraf. Asam folat bisa didapat dari sereal, roti, gandum, kol,  brokoli, bayam dan tauge. namun, asam folat akan bekerja lebih baik jika dibarengi dengan vitamin B12 yang diperoleh dari daging.

Kebutuhan asam folat untuk ibu hamil dan usia subur sebanyak 400 mikrogram/ hari atau sama dengan 2 (dua) gelas susu. Mengkonsumsi asam folat tidak hanya ketika hamil, tetapi sebelum hamil juga sangat dianjurkan mengkonsumsi asam folat.  

Kekurangan asam folat pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia, sehingga ibu mudah lelah, letih, lesu dan pucat serta dapat menyebabkan keguguran. Pada bayi dapat menyebabkan bayi lahir dengan bibir sumbing, bayi lahir dengan berat badan rendah, anensefali (bayi lahir  tanpa tempurung kepala), Down’s Syndrome, kelainan pembuluh darah, rusaknya endotel pipa yang melapisi pembuluh darah, menyebabkan lepasnya plasenta sebelum waktunya. Kelainan lainnya adalah bayi mengalami gangguan buang air besar dan kecil, anak tidak bisa berjalan tegak dan emosi tinggi. Pada anak perempuan, saat dewasa tidak mengalami menstruasi.

Selain faktor nutrisi diatas faktor psikologis juga sangat berpengaruh pada tumbuh kembang bayi. Kalau ibunya stres, bisa meningkatkan masalah pada perilaku anak kelak. Emosi ibu seperti marah, takut, cinta dan berharap, juga berpengaruh pada genetika anak. Emosi yang dialami ibu dibawa ke plasenta bayi oleh molekul, sehingga bisa mempengaruhi perkembangan otak bayi dan karakter emosi bayi. Menurut ahli, stimulasi sejak dalam kandungan seperti respons sentuhan dan suara, dapat menjalin kedekatan emosi ibu dan bayi. Dukungan dari pasangan dan keluarga sangat dibutuhkan oleh ibu hamil.

hamil itu sesuatuh ya..





dari banyak sumber